Bogor – Pusat Studi Manajemen Bencana (MB) Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan selenggarakan Webinar dengan tema Utama “Semangat Bela Negara Dalam Penanggulangan Bencana Pandemi Covid-19”, yang dilaksanakan secara daring online dari Gedung Fakultas Kemanan Nasional Unhan, Kawasan IPSC-Sentul. Rabu (12/8).
Dalam Webinar ini mengundang narasumber yang sekaligus sebagai Guru Besar Unhan sebagai pembicara antara lain, Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si, dan Prof. Dr. Ir. Sobar Sutisna, M.Surv. Sc.
Webinar dibuka langsung oleh Dekan FKN Laksamana Muda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT, dalam sambutannya menyampaikan webinar dengan tema tersebut dipandang sangat penting untuk diangkat mengingat, hingga saat ini pandemi covid-19 belum menunjukkan titik akhir, bahkan perkembangan Covid-19 di Indonesia cenderung meningkat sehingga sulit memprediksi kapan pandemi ini akan selesai. Dampak dari covid-19 ini sangat luas, tidak hanya dampak kesehatan, melainkan juga menyangkut kebijakan politik dalam dan luar negeri, geopolitik, geoekonomi, pariwisata, sosial dan budaya serta keamanan insani (Human Security), hingga lingkup keamanan nasional (National Security). Sehingga melalui kegiatan webinar ini diharapkan akan memberikan pemahaman kepada seluruh peserta FGD terkait aplikasi semangat bela negara dalam penanggulangan bencana covid-19.
Webinar ini diawali dengan pemaparan Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si, dengan topik “Bela Negara Dalam Wujud Pengurangan Risiko Bencana Covid-19, Berbasis Dasawisma”, melalui pemaparannya diawali dengan scenario berbagai negara dibelahan dunia dalam upaya melawan Covid-19 seperti pencarian vaksin, Lockdown/PSBB, Herd Immunity, dengan tujuan wabah Covid-19 dapat melemah, dari berbagai upaya pandemi Covid-19 ini diharapkan tidak ada korban selain itu juga manusia dan ekonomi keduanya dapat diselamatkan.
Pademi Covid-19 saat ini telah mengancam lingkup keamanan nasional (National Security), tentunya perlu disikapi oleh seluruh warga negara Indonesia secara serius, salah satu upaya dapat dilakukan dengan semangat bela negara, tujuan dari bela negara meliputi mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, melestarikan budaya, menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, menjaga identitas dan integritas bangsa atau negara, dari tujuan bela negara melawan pademi covid-19 dapat dilakukan dengan Konsep Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK), yang meliputi serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui penyadaran, penguatan kapasitas menghadapi ancaman (Covid – 19), serta dilaksanakan secara aktif, partisipatif dan terorganisir.
Selain itu dapat juga PRBBK dengan metode CBDP (Community Base Disaster Preparedness) dengan tujuan mengurangi kerentanan masyarakat terhadap kondisi lingkungan, meningkatkan kapasitas masyarakat mengurangi risiko penyebaran Covid – 19 disekitar mereka, mengurangi kerugian dibidang ekonomi dan sosial.
Selain itu perlu dikembangkan konsep Dasawisma dalam konteks bela negara, dimana Dasawisma dalam konteks Bela Negara adalah semangat dan kesadaran bergotongroyong masyarakat dalam lingkup 10 KK (Rumah Tangga) yang saling bertetangga, untuk ikut serta secara aktif melindungi keselamatan keluarga, dan membantu menyukseskan program pemerintah melawan/menangani Bencana Covid-19 di lingkungannya, Program Dasawisma ini meliputi membangun partisipasi masyarakat melawan Covid-19 melalui PHBS, Membentuk komunitas berbasis “online” secara aktif dilingkungan RT dengan menampilkan tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan perempuan, Mendapat supervisi dari relawan BNPB, BPBD, serta pendanaannya, membuat program 10 rumah aman (Keluarga Tangguh) dan model : pelacakan, layanan diagnostik, pencegahan dan edukasi, promotif, pengobatan dan Bansos.
Sementara pada sesi pemapar ke dua oleh Prof. Dr. Ir. Sobar Sutisna, M.Surv. Sc., dengan topik pembahasan “Upaya Bela Negara Melalui IG Berbasis SIG dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19” pemaparannya diawali dengan konsep dan definisi Bela Negara dan Keamanan Nasional (National Security), IG berbasis SIG dan Pandemi Covid-19, melalui penjelasannya adanya Potensi Insecurity disebabkan oleh antara lain actions by other states, violent non-state actors, dan the effects of disasters (seperti bencana pandemi, banjir, Gempa Bumi), yang berdampak pada Keamanan ekonomi, keamanan energi, keamanan fisik, keamanan lingkungan hidup, keamanan pangan, keamanan perbatasan, hingga keamanan cyber.
Peran SIG dalam penanggulangan Bencana alam mampu untuk mereduksi Insecurity melalui, (1) Peningkatan kemampuan logistik, tingkat pusat dan daerah, (2) Pendistibusian kebutuhan dan bantuan bagi korman bencana secara tepat, 3) Pelaporan yang terukur, 4) Tersedianya informasi secara lengkap dan aktual kepada semua pihak yang terkait baik nasional maupun internasional.
Melalui pengembangan informasi geospasial dapat membantu penanggulangan bencana pandemi Covid-19, SIG dalam penanganan Covid-19 dapat sebagaig alat bantu utk reduksi insecurity melalui pencegahan penyebaran dan penekanan laju korban Covid-19, kemudian sebagai alat bantu untuk pengambil kebijakan pemutusan rantai penyebaran Covid-19, selain itu ig dan sig sebagai alat bantu utk perumusan kebijakan yang akurat, penggunaan ig dan sig sebagai alat bantu koordinasi dan kendali satgas baik di pusat dan atau daerah, sebagai model alat saji spasial dari data status dan sebaran (kasus, recovers, kematian), serta data lembaga pelayanan Covid-19, daerah terdampak dan bantuan tepat sasaran, sebagai alat bantu monev pelaksanaan kebijakan dan layanan publik kesehatan yg tersedia dalam penanganan pandemic Covid-19 dan sebagai alat bantu pengambilan keputusan yg tepat utk penerapan zona merah, kuning dan hijau; serta utk menetapkan lokasi/daerah yg dapat menerapkan status new normal.
Selain menerima pemaparan para peserta Webinar juga berkesempatan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan narasumber, terkait dampak global pademi Covid-19, dampak pademi yang berimplikasi pada Kemanan Nasional.(Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan