Bogor – Kegiatan hari ke – 2 Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) Mahasiswa Program studi Strategi Perang Semesta (SPS) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI dengan Australian Strategic Policy Institute (ASPI), dengan tema “Australia’s Strategic Position in Managing The South China Sea Dynamic Environment Toward Regional Stability”, kegiatan KKLN TA.2021 ini bersifat kuliah Online melalui webinar, Selasa (27/7).
Kuliah online ini menghadirkan narasumber Dr. Andrew Devies Director of the Defence and Strategy Program at the Australian Strategic Policy Institute.
Melalui pemaparannya Dr. Andrew Devies menjelaskan kebijakan berkaitan dengan Buku Putih dan dokumen dasar lainnya, tentang Fondasi kebijakan strategis dan pertahanan Australia yang merupakan dasar dari semua kebijakan publik Australia termasuk pertahanan dan urusan luar negeri adalah kewenangan yang ditetapkan dalam Konstitusi (1901) Undang-undang Parlemen yang mengatur bagaimana kekuasaan tersebut digunakan oleh pemerintah dan lembaganya, meliput Defense Act (1903), Intelligence Services Act (2001), ANZUS Perjanjian 1951 bagian dari kerangka kerja aliansi ‘hub and spokes’ AS di Asia-Pasifik (juga perjanjian dengan Jepang, ROK, Thailand dan Filipina), bukan pakta pertahanan seperti NATO.
Buku putih urusan luar negeri 2003 menekankan pentingnya berkelanjutan bagi Australia dari perjuangan yang sedang berlangsung melawan terorisme dan bahaya proliferasi senjata pemusnah massal. Makalah tersebut menegaskan perlunya Australia untuk melanjutkan kepentingannya yang tetap dalam hubungan dengan Asia, sementara kepentingan keamanan dan ekonomi Australia memerlukan hubungan yang lebih dalam dengan kekuatan utama dunia, terutama Amerika Serikat. Mengadopsi cakrawala 10 tahun, Buku Putih mengatakan dunia yang berubah dengan cepat memberi Australia peluang baru untuk perdagangan bebas, kerja sama keamanan, dan koneksi transnasional.
Disamping itu Devies menambahkan bahwa dalam Australian Strategic Policy Institute,menyebutkan bahwa negara Indonesia bukan sebagai ancaman, serta adanya kerjasama pertahanan dan umumnya positif, begitu juga hubungan dengan ASEAN. Hubungan persahabatan antara Australia dan tetangga utamanya Indonesia telah terjadi hubungan baik selama tiga puluh tahun dan telah berhasil melewati perbedaan tajam, Pertimbangan-pertimbangan substansial yang menopang kesepakatan dasar antara kedua negara telah lama dipahami dan menjadi kebijakan Australia.
Buku Putih dan dokumen dasar lainnya, mengapa, kapan dan bagaimana? Aliansi ANZUS bertahan lama dan AS berkomitmen untuk kawasan Asia-Pasifik, ADF akan memiliki keunggulan teknologi atas negara-negara kawasan lain Geografi adalah teman strategis kami jauh dari mana saja dan memproyeksikan sejumlah besar kekuatan militer ke arah kami sangat menantang Australia. Amerika Serikat akan tetap menjadi kekuatan militer global yang unggul selama dua dekade mendatang. Ini akan terus menjadi mitra strategis terpenting Australia melalui aliansi lama kami, dan kehadiran aktif Amerika Serikat akan terus menopang stabilitas kawasan kami.
Pada sesi diskusi dan tanya jawab Kuliah Kerja Luar Negeri Prodi SPS FSP Unhan RI pada hari kedua ini, terlihat para mahasiswa aktif menyampaikan pertanyaan kepada narasumber.
Pelaksanaan KKLN Prodi SPS Unhan RI dipimpin oleh Sesprodi SPS Kolonel Czi Helda Risman, M.Han, didampingi Para Dosen SPS dan diikuti oleh seluruh civitas akademika Mahasiswa Chohort 12, Prodi Strategi Pertahanan Semesta Fakultas Strategi Pertahanan Semesta Universitas Pertahanan RI.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan