Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., menerima kunjungan audiensi dari jajaran Direksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama LPP RRI, Dr. I Hendrasmo, M.A. Audiensi ini menjadi forum penting untuk mempererat sinergi strategis antara institusi pendidikan tinggi pertahanan dan media penyiaran publik nasional dalam rangka memperkuat ketahanan informasi bangsa. Kegiatan penerimaan audiensi ini bertempat di Ruang Tamu Rektor Unhan RI, Kampus Pascasarjana Unhan RI, Salemba, Jakarta Pusat. Rabu (18/6).
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan audiensi jajaran pimpinan RRI di Unhan RI. Wakil Rektor Unhan RI juga menjelaskan secara singkat tentang Unhan RI, bahwasanya universitas ini didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan memperkuat pertahanan negara dengan pendekatan ilmiah yang dapat diakses oleh kalangan militer dan sipil secara setara. Pada awal berdirinya, Unhan RI hanya menyelenggarakan program magister (S2), namun kini telah berkembang menjadi universitas dengan jenjang lengkap mulai dari Sarjana (S1), Magister (S2), Doktoral (S3), hingga program vokasi. Perkembangan ini tidak lepas dari peran dua tokoh nasional, di antaranya Presiden RI ke-6, Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A., sebagai penggagas Unhan RI, dan Presiden RI Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, yang mendorong akselerasi pembukaan program sarjana dan vokasi sebagai bentuk perhatian terhadap pembangunan sumber daya manusia pertahanan.
Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., dalam kesempatan ini juga menegaskan bahwa tantangan global yang akan dihadapi Indonesia menuju tahun 2050 tidak dapat dijawab dengan pola-pola konvensional. Era disrupsi informasi, perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan pergeseran sistem ekonomi global menuntut hadirnya pendekatan lintas sektor yang kolaboratif, adaptif, dan berbasis inovasi. Unhan RI, sebagai institusi pendidikan tinggi yang menempatkan pertahanan sebagai isu utama pembangunan nasional, melihat media sebagai mitra strategis dalam misi edukasi publik dan penyadaran bela negara.
Sementara Direktur Utama LPP RRI, Dr. I Hendrasmo, menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan kunjungan audiensi ini, lebih lanjut juga disampaikan bahwa lembaga penyiaran publik yang dipimpinnya saat ini tengah menghadapi tantangan fundamental akibat disrupsi media konvensional. Dengan proyeksi menurunnya iklan radio hingga 2028, RRI telah bertransformasi menjadi media multi-platform yang tidak hanya mengandalkan siaran analog, tetapi juga aktif di kanal digital seperti TV stereo, radio visual (RNI), media sosial, dan platform streaming. Saat ini, RRI memiliki sekitar 5.000 pegawai, lebih dari 100 stasiun siaran, dan 19 satuan kerja utama yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan sistem siaran lokal, nasional, dan berbasis lokalisasi.
Dalam transformasi tersebut, RRI telah memposisikan dirinya sebagai aktor strategis dalam menjaga ketahanan informasi nasional. Lembaga ini mengembangkan sistem Early Warning System (EWS) yang berfungsi untuk deteksi dini bencana dan perubahan cuaca ekstrem, serta secara konsisten mengangkat tema-tema strategis nasional seperti wawasan kebangsaan, perubahan iklim, dan edukasi mitigasi bencana sebagai bagian dari tanggung jawab informasi publik yang berkelanjutan. Pendekatan siaran “keluarga” yang digunakan RRI menekankan nilai empati dan kepercayaan, menjadikannya tetap relevan di tengah gempuran konten digital global. Sejumlah pegawai RRI juga telah mengikuti pendidikan formal di Unhan RI sebagai bagian dari penguatan kapasitas sumber daya manusia penyiaran publik.
Menutup sambutan audiensinya, Direktur Utama RRI, Dr. I Hendrasmo, berharap agar sinergi antara RRI dan Unhan RI dapat membuka ruang yang lebih luas bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya bagi karyawan RRI di daerah, melalui akses pendidikan pertahanan yang terstruktur. Beliau meyakini bahwa pemahaman mendalam tentang aspek pertahanan akan memperkuat fungsi RRI dalam mendiseminasikan kebangsaan secara cerdas dan berimbang. Dengan memperluas perspektif jurnalisme publik, RRI siap menjadi mitra strategis dalam membangun ketahanan informasi nasional yang adaptif terhadap dinamika global dan kebutuhan zaman.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung secara interaktif, kedua belah pihak menyampaikan komitmen untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai bentuk, seperti pengembangan konten edukatif tentang pertahanan, pelatihan bersama SDM strategis, bela negara berbasis data dan akademik, serta inisiasi riset komunikasi strategis. Gagasan seperti penyelenggaraan konser kebangsaan di wilayah Indonesia Timur juga mengemuka, dengan tujuan menanamkan rasa nasionalisme dan memperkuat semangat kebhinekaan melalui pendekatan kultural.
Audiensi ini juga menghasilkan kesepahaman untuk menyusun Nota Kesepahaman (MoU) sebagai dasar kerja sama yang lebih terstruktur. Unhan RI menegaskan kesiapan untuk menjalin kolaborasi jangka panjang, termasuk dalam mendukung peluncuran satelit pertahanan nasional serta menyinergikan kekuatan penyiaran publik dan keilmuan pertahanan dalam menghadapi ancaman hibrida dan kompleksitas geopolitik masa depan.
Dalam audiensi ini dihadiri langsung oleh Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas (Karorenkermahumas), Marsekal Pertama TNI Dedy Ghazi Elsyaf, M.Si., bersama Analis Kebijakan Madya Bidang Kerja Sama, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus., dan Analis Kerja Sama Ahli Muda, Mery Fajar Nevia.
Sementara Dirut LPP RRI, didampingi oleh Direktur SDM dan Umum Dedi Suparman, Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha Yonas Tuluheruw, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Julian Saba, Kasubbag TU Dirut Yubi, beserta dua personil staf RRI.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana terbuka dan produktif ini menandai awal dari kemitraan strategis yang menjanjikan antara Unhan RI dan RRI. Kedua institusi memandang bahwa sinergi antara sektor pendidikan dan penyiaran merupakan pilar penting dalam membangun ketahanan nasional yang tangguh, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan dilanjutkan dengan pengisian buku tamu Rektor Unhan RI oleh Direktur Utama RRI, Dr. I Hendrasmo, dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
(Humas Unhan RI).