Jakarta — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menerima kunjungan strategis dari Dewan Guru Besar Unhan RI yang dipimpin oleh Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., bersama Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.Sos., M.M. Kunjungan ini bertujuan untuk mempercepat realisasi visi institusi sebagai World Class Defense University. Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kebijakan penting yang menjadi pijakan transformasi akademik, kelembagaan, serta tata kelola. Kegiatan ini bertempat di Ruang Rapat Rektor, Gedung Rektorat Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba Raya No. 14, Jakarta Pusat, Senin (23/6).
Turut hadir langsung para Guru Besar Unhan RI yaitu Laksdya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., Mayjen TNI (Purn.) Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si., Prof. Dr. Ir. H. Surachman Surjaatmadja, M.M., Marsda TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Asep Adang Supriyadi, S.T., M.M., IPU., ASEAN.Eng., Prof. Dr. Irdam Ahmad, M.Stat., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., Kolonel Cpl (Purn.)Prof. Dr. Ir. Zainal Abidin Sahabuddin, M.M., Marsma TNI Dr. Ir. Rudy A.G. Gultom, M.Sc., CEH., CIQaR., dan Kolonel Laut (K) Prof. Dr. Anwar Kurniadi, S.Kp., M.Kep.
Dari pertemuan Rektor Unhan RI bersama Para Guru Besar Unhan RI diperoleh tiga pilar utama transformasi akademik. Pertama, transformasi akademik berkelas global dilakukan melalui kebijakan konversi tesis menjadi artikel jurnal nasional maupun internasional yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa program S2 dan S3. Langkah ini sejalan dengan praktik universitas terkemuka dunia, dan diperkuat oleh pembaruan kurikulum yang responsif terhadap ancaman masa depan seperti perang siber, keamanan kesehatan, dan perubahan iklim.
Pilar kedua, penguatan kapasitas institusional, mencakup inisiatif sertifikasi internasional seperti IMT Level 2 berstandar WHO, serta peningkatan infrastruktur digital kampus. Langkah ini mendukung Unhan RI sebagai pusat pelatihan regional di bidang krisis kesehatan global dan membangun fondasi transformasi digital melalui optimalisasi jaringan serta pembaruan portal kampus.
Sementara itu, pilar ketiga berfokus pada tata kelola strategis, antara lain dengan memperkuat posisi Unhan RI dalam mediasi kebijakan nasional melalui peran aktif di lingkungan DIKTI serta membangun sinergi pendidikan militer dan akademik bersama lembaga-lembaga pertahanan seperti SESKO TNI.
Selain kebijakan utama, rapat juga mengidentifikasi sejumlah hidden gems yang dapat segera dioptimalisasi, seperti pengembangan Writing Center berstandar internasional, kolaborasi riset dengan Kementerian Kesehatan, hingga program visiting professorship untuk memperluas jejaring keilmuan global.
Seluruh inisiatif tersebut dirancang dalam kerangka strategis internasional dan dituangkan dalam struktur yang terukur melalui pemetaan akuntabilitas inovasi, memperkuat posisi Unhan RI sebagai strategic think-tank Kementerian Pertahanan. Agenda ini juga selaras dengan arah kebijakan nasional mencakup penguatan diplomasi pertahanan, ketahanan kesehatan, digitalisasi pendidikan, serta kesiapsiagaan terhadap krisis iklim dan tantangan ekologis. Fokus pada pengembangan cyber defense dan climate security mencerminkan komitmen Unhan RI terhadap strategi future-proofing dalam menghadapi kompleksitas pertahanan abad ke-21.
Transformasi ini diharapkan mendorong reputasi global Unhan RI melalui peningkatan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi (Q1/Q2) dan pengakuan internasional sebagai pusat kolaborasi WHO. Kebijakan usia pensiun dosen juga menjadi bagian dari upaya mempertahankan pakar kunci di tengah dinamika ancaman hybrid.
Dengan pijakan strategi yang matang dan eksekusi terarah, Unhan RI menegaskan komitmennya sebagai institusi pertahanan masa depan yang tidak hanya unggul secara nasional, tetapi juga diakui di tingkat global.
(Humas Unhan RI).