Bogor — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., bersama Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si. (Han)., menerima kunjungan tim Dassault Aviation yang dipimpin oleh CEO Dassault Aviation Indonesia, Mr. Jerome Puech, dalam rangka penyerahan program offset kerja sama antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Dassault Aviation. Kegiatan ini menandai langkah penting dalam memperkuat kemitraan antara pemerintah, industri pertahanan, dan akademisi, khususnya dalam mendukung peningkatan kapasitas laboratorium dan riset pertahanan di lingkungan Unhan RI, bertempat di Aula Serbaguna, Auditorium Kampus Bela Negara, Sentul. (Selasa, 14/10).
Dalam sambutannya, Rektor Unhan RI Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen bersejarah bagi Unhan RI sebagai penerima manfaat utama program offset Dassault Aviation dalam rangkaian kerja sama strategis pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI. Penyerahan peralatan laboratorium ini bukan semata-mata pengalihan material, tetapi mencerminkan bentuk kolaborasi nyata untuk membangun kapasitas pendidikan dan riset pertahanan yang berdaya saing global.
Rektor Unhan RI menegaskan, “Pendekatan komprehensif yang dilakukan Dassault Aviation tidak hanya mencakup penyediaan instrumen laboratorium modern, tetapi juga mencakup pelatihan, pendampingan teknis, dan peningkatan kompetensi bagi tenaga pengajar serta staf laboratorium Unhan RI. Hal ini merupakan wujud komitmen dalam meningkatkan mutu pembelajaran berbasis teknologi serta memperkuat kemampuan penelitian di bidang pertahanan”.
Lebih lanjut, Rektor Unhan RI menjelaskan bahwa seluruh peralatan yang diterima telah melalui proses verifikasi menyeluruh bersama Ditjen Pothan Kemhan RI untuk memastikan kesesuaian dengan standar spesifikasi dan fungsionalitas yang dibutuhkan. Sinergi ini mencerminkan profesionalisme dan keandalan antarlembaga dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan program offset secara transparan dan akuntabel.
Rektor Unhan RI menutup sambutannya dengan menegaskan komitmen Unhan RI untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh fasilitas ini dalam mendukung transformasi Unhan RI sebagai Center of Excellence for Defense Technology and Innovation. “Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan fasilitas modern, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran dan penelitian yang berorientasi pada kemandirian pertahanan nasional. Bersama mitra industri dan pemerintah, kita sedang membangun fondasi masa depan pertahanan Indonesia yang kuat dan adaptif”, tegas Rektor Unhan RI.
Sementara itu, Dirjen Pothan Kemhan RI Laksamana Muda TNI Sri Yanto, S.T., M.Si. (Han)., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Offset 11.5 dan Offset 11.6 pada Program Pengadaan Pesawat Tempur Rafale Tahap III, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan serta Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 6 Tahun 2024 tentang Mekanisme Offset, Kontra-Trade, dan Kandungan Lokal. Dirjen Pothan, juga menjelaskan, “Offset merupakan instrumen strategis untuk membangun kemandirian pertahanan nasional melalui penguatan riset, pengembangan teknologi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertahanan. Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan tinggi pertahanan”.
Dari pihak industri, CEO Dassault Aviation Indonesia, Mr. Jerome Puech, menyampaikan apresiasi kepada Unhan RI sebagai mitra utama dalam implementasi offset program Rafale. Beliau menjelaskan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, Dassault Aviation telah melaksanakan lebih dari 45 proyek offset di Indonesia, di mana Unhan RI menjadi penerima manfaat terbesar dari segi nilai dan cakupan proyek, meliputi pengadaan fasilitas laboratorium dan infrastruktur pendidikan pertahanan.
Mr. Jerome Puech juga menjelaskan, “Kami bangga dapat berkontribusi dalam mendukung visi Kementerian Pertahanan dan Unhan RI untuk mengembangkan pusat unggulan riset dan teknologi pertahanan. Fasilitas laboratorium yang diserahkan hari ini dilengkapi dengan perangkat analitik canggih, simulator medis, mesin manufaktur presisi tinggi, serta sistem pembelajaran berbasis virtual reality yang akan mendukung pendidikan dan penelitian di berbagai bidang”.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, turut dilaksanakan kunjungan lapangan (facility tour) ke sejumlah fasilitas hasil program offset, di antaranya Perpustakaan Unhan RI, Laboratorium Teknik, Laboratorium Simulasi, serta Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan RI, yang menampilkan pemanfaatan peralatan baru dalam mendukung pembelajaran dan penelitian berbasis teknologi mutakhir.
Peralatan laboratorium yang diserahkan mencakup 340 jenis item dengan total 2.832 unit, meliputi instrumen analitik modern seperti spektrometer dan mass array DNA genotyping system, simulator medis interaktif, mesin manufaktur CNC 5-axis, serta media pembelajaran berbasis simulasi digital. Seluruh fasilitas tersebut akan memperkuat kapasitas kegiatan akademik, penelitian terapan, dan pengembangan inovasi teknologi pertahanan di berbagai fakultas serta pusat unggulan riset Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pemaparan oleh Direktur Utama PT Itama, Heru Firdausi Syarif, mengenai Offset Dassault Aviation Project Progress Report – Monitoring and Evaluation Period IV (Juli–September 2025 / W-24). Paparan tersebut memuat rangkaian capaian kemajuan pekerjaan yang telah diselesaikan, kegiatan yang sedang berlangsung, serta rencana pelaksanaan berikutnya oleh PT Itama Ranoraya Tbk selaku mitra pelaksana proyek offset di Indonesia.
Kegiatan pemaparan ini menjadi bagian dari upaya monitoring dan evaluasi periodik guna memastikan bahwa seluruh program offset berjalan sesuai jadwal, standar mutu, serta komitmen kerja sama industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Dassault Aviation.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Jati Bambang P., S.I.P., M.A.P., didampingi Pejabat Eselon II dan III Unhan RI. Dari pihak Dassault Aviation turut hadir Mr. Jean Bernard, Mr. Dolf Maweru selaku Dassault Aviation Representative Indonesia, dan Ms. Zoe Poisat. Sementara dari Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan RI, hadir Marsekal Pertama TNI Dedi Laksmono selaku Dirtekinhan, Kolonel Chaeruman, dan Letnan Kolonel Febi Tropidelta. Adapun dari pihak PT Itama Ranoraya Tbk, Teguh Purwanto selaku Direktur Komersial.
Seluruh rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan Sertifikat Penerimaan Offset (Certificate of Offset Acceptance) antara Unhan RI, Kemhan RI, dan Dassault Aviation selaku pihak penyedia (Seller). Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan program kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Prancis, yang secara strategis berkontribusi terhadap penguatan kapasitas riset, pendidikan, dan inovasi teknologi pertahanan di lingkungan Unhan RI serta mendukung pembangunan ekosistem industri pertahanan nasional yang berdaya saing global.
(Humas Unhan RI)
Peliput: Agus/Thoni/Dwiki
Reporter: Agus
Editor: M. Taher