Bogor —, Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menerima kunjungan kehormatan Mayor Jenderal Ito Yuichiro, Deputi Direktur Jenderal Departemen Perencanaan dan Kebijakan Pertahanan Jepang, bersama delegasi Sasakawa Peace Foundation (SPF) Jepang, serta sejumlah perwira menengah Pasukan Bela Diri Jepang yang tengah menjalani studi strategis kawasan.
Kunjungan ini diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan Program SPF ke-2 Tahun 2025. Tujuannya untuk mempererat hubungan bilateral dan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Jepang, serta memperkuat jejaring akademik dan dialog strategis antara Unhan RI dan lembaga mitra pertahanan Jepang. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di Executive Lounge, Lantai 1, Kampus Bela Negara Unhan RI, Sentul, Bogor, (Selasa, 14/10).
Rektor Unhan RI dalam sambutannya menegaskan bahwa kunjungan delegasi SPF Jepang bukan hanya merupakan bentuk kehormatan diplomatik, tetapi juga momentum penting untuk memperluas cakrawala kerja sama akademik dan pertahanan antara Indonesia dan Jepang. Rektor menyoroti pentingnya sinergi melalui program pertukaran dosen, peneliti, dan mahasiswa, pengembangan pusat kajian strategis bersama, serta penelitian kolaboratif dalam bidang keamanan maritim, teknologi pertahanan, dan perdamaian regional.
Rektor Unhan RI menyampaikan, “Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya memperkuat kapasitas sumber daya manusia pertahanan, tetapi juga membangun kepercayaan strategis antarbangsa dalam menghadapi dinamika geopolitik kawasan yang semakin kompleks”.
Dalam kesempatan yang sama, Mayor Jenderal Ito Yuichiro menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Unhan RI dan menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kunjungan tersebut menjadi pengalaman berharga untuk memahami secara langsung kemajuan pendidikan dan sistem pertahanan di Indonesia.
Mayor Jenderal Ito Yuichiro juga menjelaskan bahwa kunjungan terakhir ke Indonesia dilakukan sekitar delapan tahun yang lalu. Ia melihat kali ini terlihat kemajuan yang sangat pesat di Unhan RI, baik dari sisi fasilitas maupun dari kedalaman pemikiran strategis.
Sementara itu, Rena Hoshino, Direktur Divisi Kebijakan Regional Indo-Pasifik, menambahkan bahwa kerja sama SPF dengan Indonesia tidak hanya berfokus pada dialog strategis, tetapi juga mencakup penguatan hubungan sosial dan budaya sebagai bagian dari people-to-people relations yang memperkuat diplomasi pertahanan dan perdamaian regional.
Kerja sama akademik yang difasilitasi oleh SPF disebut sebagai sarana penting dalam memperkuat diplomasi pertahanan dan memperluas wawasan strategis generasi muda di kedua negara. Interaksi langsung antara peserta Program SPF dan sivitas akademika Unhan RI dinilai dapat memperkaya pemahaman lintas budaya serta memperdalam nilai-nilai kemitraan strategis yang berlandaskan kepercayaan dan kesetaraan.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan diskusi tematik yang mencakup topik sistem pendidikan pertahanan nasional, pelaksanaan pendidikan dasar militer bagi mahasiswa, penguatan nilai bela negara, serta penerapan konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) dalam pembangunan sumber daya pertahanan. Diskusi turut menyoroti prospek riset kolaboratif di bidang keamanan maritim, teknologi pertahanan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Rektor Unhan RI juga menyampaikan ketertarikan terhadap perkembangan teknologi pertahanan mutakhir yang sedang dikembangkan di Jepang. Ia mendorong agar peluang kerja sama riset dan inovasi strategis antara Unhan RI dan lembaga pertahanan Jepang dapat segera direalisasikan secara konkret.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur pimpinan Unhan RI, yaitu Warek I Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. R. Nugraha Gumilar, M.Sc., Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan RI, Brigadir Jenderal TNI Fahrid Amran, S.H., M.H., Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat (Karorenkermahumas) Unhan RI, Marsekal Pertama TNI Dedy Ghazi Elsyaf, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Brigadir Jenderal TNI Wawan Subarjo, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Militer Unhan RI, Brigadir Jenderal TNI dr. Sunaryo Kusumo, M.Kes., Sp.OT., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan RI, Kolonel Laut (K/W) dr. Lila Irawati T. W., Sp.An., M.Kes., serta Analis Kebijakan Madya Bidang Kerja Sama, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus.
Sementara itu, Mayor Jenderal Ito Yuichiro didampingi oleh Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Kapten Laut Hamakawa Sho, Direktur Unit Kajian Keamanan Jepang–Amerika Serikat, Laksamana Muda (Purn.) Kawakami Yasuhiro, Kawakami Hiroaki, Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Anai Mono, Staf Senior Divisi Kebijakan Regional Indo-Pasifik, serta Takahashi Ayuko, Peneliti pada Unit Kajian Keamanan Jepang–Amerika Serikat, Program Urusan Umum dan Jejaring.
Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Jepang semakin kokoh, tidak hanya dalam bidang pertahanan, tetapi juga melalui kolaborasi akademik, penelitian strategis, dan pengembangan sumber daya manusia pertahanan yang berwawasan global serta berorientasi pada perdamaian kawasan Indo-Pasifik.
(Humas Unhan RI).
Peliput: Agus/Thoni
Reporter: Agus
Editor: M. Taher