Bogor — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. R. Nugraha Gumilar, M.Sc., secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Forum-Dialogue of Women of High-Tech Industries of Russia and Indonesia”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Teknik danTeknologi Pertahanan (FTTP) Unhan RI bekerja sama dengan Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI) dan Association of Women in the Nuclear Industry (WiN Russia) dengan dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pelaksanaan kegiatan FGD ini bertempat di Aula Merah Putih, Kampus Bela Negara Unhan RI, Sentul. (Selasa, 4/11).
Rektor Unhan RI dalam sambutan pembukaannya, yang dibacakan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. R. Nugraha Gumilar, M.Sc., menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik, industri, dan riset strategis sebagai fondasi kemajuan bangsa di tengah perkembangan teknologi global. FGD ini diarahkan untuk memperluas jejaring kerja sama, pertukaran keahlian, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi nuklir serta industri berteknologi tinggi yang relevan dengan kepentingan nasional dan pertahanan negara.
Rektor Unhan RI juga menegaskan kegiatan FGD ini menjadi bagian dari komitmen Unhan RI dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang teknologi tinggi, khususnya pada sektor teknologi nuklir dan pengembangan sains strategis. Forum ini juga menjadi wahana penting untuk meningkatkan kontribusi perempuan dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) melalui kolaborasi lintas negara dan lembaga.
Kegiatan ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara seperti Rusia, Belarus, Mesir, Turki, Republik Kirgistan, Namibia, Bangladesh, dan sejumlah negara sahabat lainnya. Kehadiran para pakar, ilmuwan, dan profesional dari lembaga internasional seperti Rosatom State Atomic Energy Corporation, Dewan Eurasian Women’s Forum, International Council for the Support and Development of Women in Industry and Technology (ICWITI), dan WiN Russia, memperkuat semangat kolaborasi ilmiah antarnegara dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan aplikasi damai teknologi nuklir.
Partisipasi aktif organisasi nasional seperti HIMNI dan BRIN menandai kuatnya dukungan Indonesia terhadap pengembangan teknologi berbasis penelitian. Para pembicara yang hadir merupakan tokoh perempuan terkemuka di bidang teknologi tinggi dan energi nuklir dunia. Mereka meliputi Geni Rina Sunaryo dari HIMNI Indonesia, Bahire Gül Göktepe dari Turki, Mariela Michaela Moreno Palacios dari Ekuador, Princess Mthombeni dari Afrika Selatan, Soheir Korraa dari Mesir, Tekla Muteero dari Namibia, Alina P. Tutolmina dari Bangladesh, serta tokoh nasional Prof. Dr. Evvy Kartini dari National Battery Institute, Tri Mumpuni dari Dewan Pengarah BRIN, dan perwakilan mahasiswa Indonesia seperti Mas Ayu dari Universitas Pertahanan RI dan Marsha dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa perempuan dari berbagai latar belakang profesi dan bangsa memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan iptek global serta membangun jejaring profesional lintas negara.
Melalui forum ini, Unhan RI memperkuat posisi strategisnya sebagai pusat unggulan pendidikan pertahanan yang berwawasan global dan berorientasi pada kemajuan teknologi. Forum-Dialog ini juga menjadi sarana diplomasi ilmiah antara Indonesia dan Rusia dalam memperkuat kerja sama di sektor energi, kesehatan, pertanian, serta pengembangan riset nuklir damai. Kegiatan ini menjadi momentum bagi Unhan RI untuk mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa dan kadet, agar aktif membangun jejaring profesional, memahami peran strategis teknologi dalam pertahanan, serta berkontribusi nyata dalam inovasi berkelanjutan.
FGD “Forum-Dialogue of Women of High-Tech Industries of Russia and Indonesia” menjadi simbol persahabatan baru antara bangsa-bangsa melalui sains dan inovasi, sekaligus membuka peluang luas bagi peningkatan kapasitas perempuan di sektor industri teknologi tinggi. Unhan RI akan terus mengembangkan kerja sama riset dan pendidikan dengan lembaga internasional, sejalan dengan visinya untuk membentuk sumber daya manusia pertahanan yang unggul, berkarakter kebangsaan, berdaya saing global, dan berkontribusi terhadap perdamaian serta kesejahteraan dunia.
(Humas Unhan RI).
Peliput : Agus/Dwiki/Thoni
Reporter: Agus
Editor: M.Taher.











