Jakarta – Mahasiswa Universitas Pertahanan Republik Indonesia (FMP Unhan RI) menghadiri langsung Festival Rupiah Berdaulat (FERBI) 2025 yang dibuka oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D. dengan tema “Sinergi Erat Menjaga Rupiah Berdaulat”. Acara ini menjadi momentum strategis yang menggabungkan semangat kebangsaan, edukasi moneter, dan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kedaulatan Rupiah. Kegiatan ini bertempat di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (15/8),
Kehadiran mahasiswa Program Magister Pascasarjana Unhan RI pada kegiatan ini menegaskan pentingnya memahami keterkaitan antara kedaulatan mata uang dengan ketahanan nasional, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan dinamika geopolitik. Dalam pandangan akademis pertahanan, Rupiah tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran sah, tetapi juga sebagai simbol kedaulatan dan instrumen pertahanan non-militer yang mampu memperkuat daya tawar Indonesia di tataran internasional.
Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, penampilan Tarian Nusantara dan Rampak Gendang sebagai wujud semangat persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan tiga alasan untuk memperkuat gerakan Cinta, Bangga, Paham Rupiah: Rupiah adalah simbol kedaulatan negara yang wajib dijaga; memuat identitas bangsa melalui lambang Garuda Pancasila dan frasa NKRI; serta menjadi “jendela Indonesia” yang menampilkan sejarah, budaya, dan kekayaan alam. Penghargaan internasional seperti Best New Banknote Series (2023) dan Most Secure Currency untuk pecahan Rp50.000 tahun emisi 2022 (2024) disebut sebagai bukti pengakuan dunia atas kualitas Rupiah.
Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky Perdana Gozali, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra strategis, termasuk jajaran TNI yang mendukung Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T), Polri yang aktif dalam pemberantasan uang palsu, serta lembaga pendidikan yang terlibat dalam program Cinta, Bangga, Paham Rupiah. Penekanan diberikan pada pentingnya memperluas literasi moneter kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai bagian dari ketahanan nasional.
Kehadiran mahasiswa Program Magister Pascasarjana Unhan RI, pada ajang FERBI 2025 menjadi momentum pembelajaran strategis yang memperlihatkan bagaimana penguatan kedaulatan Rupiah memiliki implikasi langsung terhadap pertahanan negara, baik di tingkat domestik maupun global. Di tengah kompetisi ekonomi dan rivalitas geopolitik dunia, stabilitas dan kepercayaan terhadap Rupiah merupakan faktor penentu resiliensi nasional dan posisi tawar Indonesia di forum internasional. Menjaga nilai dan integritas Rupiah berarti memperkokoh fondasi pertahanan ekonomi dan memastikan kedaulatan Indonesia tetap terjaga.
Selain sesi pembukaan, FERBI 2025 juga menghadirkan rangkaian kegiatan yang memadukan edukasi, interaksi publik, dan apresiasi seni. Dialog Kebangsaan bertema “Menjaga Kedaulatan Bangsa Melalui Rupiah” menghadirkan pakar, praktisi, dan aparat penegak hukum yang membahas peran Rupiah dalam memperkuat ketahanan nasional di tengah tantangan global. Pada kegiatan ini juga terdapat Pameran tematik menampilkan perjalanan Rupiah dari masa ke masa, inovasi pengamanan uang kertas, dan kiprah lembaga yang bersinergi menjaga kedaulatan moneter. Bagi generasi muda, lomba melukis dan aktivitas kreatif lainnya menjadi media ekspresi nasionalisme, menanamkan pesan bahwa menjaga Rupiah adalah bagian dari bela negara.
Sebagai bagian dari edukasi publik, FERBI 2025 juga menampilkan informasi pengelolaan Rupiah sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk melaksanakan enam tahapan utama:
1. Perencanaan : Menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis pecahan Rupiah berdasarkan perkembangan ekonomi dan teknologi.
2. Pencetakan : Memproduksi Rupiah melalui kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara seperti Perum Peruri.
3. Pengeluaran : Menerbitkan Rupiah sebagai alat pembayaran sah, termasuk edisi khusus commemorative currency.
4. Pengedaran : Menyalurkan Rupiah ke seluruh wilayah NKRI, termasuk daerah 3T.
5. Pencabutan dan Penarikan : Menarik Rupiah yang tidak lagi berlaku dari peredaran.
6. Pemusnahan : Menghancurkan Rupiah yang sudah tidak layak edar agar tidak digunakan kembali.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai sektor, termasuk pejabat kementerian/lembaga, TNI dan Polri, perbankan, asosiasi industri, serta komunitas pendidikan.
(Humas Unhan RI).
Peliput : Agus
Reporter: Agus
Editor: M.Taher.