Bogor – Mahasiswa Pascasarjana (S2) Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) hari kedua di Provinsi Jawa Timur dengan tema “Manajemen Sumber Daya Nasional Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Mendukung Pertahanan Negara”, dibuka oleh Dekan FMP Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA. melalui daring zoom meeting. Selasa, (8/02).
KKDN FMP Unhan RI hari kedua membahas topik tentang “Peran Kodam V/Brawijaya Dalam Penyelenggaraan Program Pemutusan Rantai Covid-19 dan Upaya Pertahanan Negara”. KKDN menghadirkan Narasumber Pangdam V / Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, M.Sc diwakili oleh Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, S.E. Selaku Moderator Dosen EP FMP Unhan RI Letkol Laut Dr. Djamarel Hermanto, S.T., M.M., M.T., CIQnR.
Dekan FMP Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun 2022 ini, FMP Unhan RI melaksanakan KKDN ke Provinsi Jawa Timur. Namun sehubungan kondisi pandemi Covid-19, termasuk di wilayah Indonesia yang masih berlanjut hingga saat ini, maka kegiatan kunjungan ke lapangan, atau ke daerah-daerah ditiadakan atau tidak dilaksanakan. Sebagai gantinya, kegiatan KKDN dilaksanakan secara online (video conference).
Kegiatan KKDN ini merupakan bagian dari proses pembelajaran di Unhan RI, yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman kepada para mahasiswa, serta mengimplementasikan ilmu yang telah didapat untuk melakukan penelitian di bidang manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi.
Kesiapan pengelolaan sumber daya nasional dalam bidang pertahanan merupakan langkah strategis agar sistem pertahanan negara yang bersifat semesta dapat terwujud guna menghadapi berbagai ancaman non-militer yang dapat mengganggu stabilitas nasional. Penataan wilayah pertahanan merupakan bagian penyiapan wilayah dalam rangka mendukung sistem pertahanan negara yang bersifat semesta. penataan wilayah pertahanan tidak terlepas dari sistem tata ruang Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Selama satu setengah tahun terakhir, banyak pemerintah daerah yang harus bekerja lebih keras dalam menangani pandemi Covid-19. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen perencanaan sumber daya nasional dan tata wilayah yang tepat dalam menghadapi Covid-19, sebagai resistensi terhadap ancaman non-militer seperti Covid-19 guna mendukung pertahanan negara.
Dari sektor ekonomi, potensi sumber daya lokal yang tersedia di Jawa Timur, dapat dimanfaatkan dalam penguatan ekonomi daerah, terutama bidang pertanian, perikanan, pariwisata, dan sebagainya. Kearifan lokal pada setiap bidang, dalam perspektif ekonomi kreatif dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat serta perlindungan terhadap sumber daya dalam rangka keberlanjutan sumber daya nasional.
Kepala Staf Kodam V/Brawijaya dalam paparannya menjelaskan Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap Bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara.
Sistem pertahanan yang bersifat Semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Ada beberapa ancaman seperti ancaman militer meliputi Agresi, Terorisme, Komunisme, Separatisme dan Pemberontakan bersenjata. Ancaman nonmiliter meliputi Bencana Alam, Kerusakan Lingkungan, Garis Wilayah Perbatasan, Perampokan dan Pencurian Sumber Daya, Wabah Penyakit, Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika, Wujud ancaman yang membahayakan Kedaulatan Negara, Keutuhan Wilayah NKRI dan Keselamatan Segenap Bangsa. Termasuk pandemic Covid-19 merupakan ancaman nyata yang membahayakan keselamatan rakyat. Serta ancaman Hibrida yang meliputi Serangan Siber, Serangan Nuklir, Serangan Biologi, Serangan Kimia.
Kondisi Global akibat Pandemi Covid-19 dan Proses Masuknya di Indonesia. Perkembangan Covid-19 dan variannya secara global cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan Update Data Tanggal 4 Februari 2022, telah terdata jumlah penambahan kasus positif dalam 24 jam sebanyak 2.871.646 kasus sehingga total kasus sebanyak 386.548.962 kasus. Khususnya jumlah kasus yang meninggal sebanyak 5.705.754 jiwa akibat pandemi. World Health Organization (WHO) telah melaporkan jumlah penduduk yang telah divaksinasi sebanyak 10.040.768.270 dosis vaksin (Tercatat 1 Februari 2022). Jumlah kasus positif Republik Indonesia 4.446.694 kasus (Peringkat ke 17 Dunia). Pandemi COVID-19 memasuki Indonesia dimulai sejak 2 Maret 2020 pemerintah Republik Indonesia mengumumkan 2 orang Warga Negara Indonesia terpapar virus Covid-19 dan dirawat di rumah sakit penyakit infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Hingga saat ini 4.480.423 orang terinfeksi virus Covid-19 dengan jumlah total 144.497 orang meninggal dunia. Isu yang mengancam kedaulatan dan keutuhan wilayah merupakan tugas dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdasar dari Sistem Pertahanan yang bersifat semesta (SISHANKAMRATA). Ancaman Wabah Penyakit (Pandemi Covid-19) merupakan salah satu ancaman yang membahayakan keselamatan rakyat.
Covid-19 sangat membahayakan pertahanan negara karena Berpotensi merugikan perekonomian (Lumpuhnya sektor industri, pariwisata, transportasi dan UMKM), banyaknya pengangguran akan berdampak dengan kerentanan cikal bakal kejahatan. Virus menyerang rakyat dan dapat membunuh rakyat yang merupakan komponen kekuatan TNI. Politisasi untuk kepentingan pragmatis kelompok tertentu serta meningkatnya interaksi di dunia maya (Cyberspace) terutama dalam arus data dikarenakan banyaknya kebiasaan baru yang dilaksanakan secara daring/online. Meningkatnya pengguna internet secara linier juga meningkatkan serangan siber di Indonesia.
Penanganan pandemi Covid-19 melalui peningkatan kapasitas pertahanan berupa sarana prasarana serta layanan kesehatan rumah sakit, penyiapan komponen pendukung bidang kesehatan dan penyiapan rumah sakit lapangan serta pembangunan sarana komputasi tinggi berbasis riset teknologi seperti data science, dan pembangunan platform early warning system monitoring.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia. Data Nasional Pukul 16.00 Tanggal 5 Februari 2022 memiliki Jumlah total kasus sebesar 409.431 Kasus + 2.154 kasus baru yang terdiri atas Kasus Aktif Positif 5.055 kasus (1,23 %), Sembuh sebanyak 374.591 kasus (91,49%), dan meninggal 29.785 kasus (7,27 %). Level Penyebaran pandemi tiap wilayah di provinsi Jawa Timur terdiri atas 17 kabupaten Level 1 (Zona Hijau), 20 Kabupaten Level 2 (Zona Kuning), dan 1 Kabupaten Level 3 (Zona Orange). Transmisi Komunitas terbagi atas Kasus Konfirmasi 13,26/100 ribu penduduk per minggu, Rawat Inap di Rumah Sakit 1.84/100 ribu penduduk/minggu dan Kematian hanya 0.02/100 ribu/penduduk per minggu. Pandemi Covid-19 secara umum telah mulai dikendalikan dengan kecenderungan kasus yang cenderung berkurang dalam tiap harinya, ini didukung dengan Vaksinasi yang memadai dengan Vaksinasi 1 sebanyak 87,87% penduduk Jawa Timur dan Vaksinasi 1 untuk Lansia sebanyak 70,15 %. Berdasarkan Data 7 Februari 2022: Recovery rate/Tingkat Kesembuhan di Jawa Timur sangat tinggi dengan persentase sebesar 91.32% namun terlepas dari pada itu sejumlah Kasus Positif tertinggi di daerah Jawa Timur semenjak pandemi Covid-19 pada Bulan Juli Tahun 2021 sebanyak 135.399 kasus. Namun jumlah kasus positif tersebut berkurang besar mulai dari agustus hingga seterusnya.
Dampak Negatif Covid-19 yang ditimbulkan yaitu pertumbuhan ekonomi menurun, pengangguran meningkat, kesenjangan ekonomi, potensi gangguan keamanan, politisasi untuk kepentingan pragmatis pihak tertentu, berita hoaks, masyarakat rentan terhadap penyakit, konflik dan perpecahan antar masyarakat.
Mengingat Keselamatan Rakyat adalah titik penting dalam pembangunan maka peran TNI menjadi penting karena memiliki Sumber Daya organisasi yang siap digerakkan. Sumber Daya Organisasi terdiri atas SDM, Materiil, Anggaran dan Informasi. Vaksinasi, Jumlah total sasaran vaksinasi di Jawa Timur sebanyak 31.826.206 dosis (Data 5 Februari 2022). Untuk memenuhi target yang sebanyak itu maka disusun Langkah strategis percepatan vaksinasi antara lain melakukan pemetaan di setiap desa/kec./kab yang capaian vaksinasinya rendah. Mengerahkan mobil ambulance sebagai vaksinasi mobile di seluruh kab/kota. Melaksanakan vaksinasi door to door di setiap desa. Melaksanakan sinkronisasi vaksinasi dan bansos untuk meningkatkan animo masyarakat. Membentuk satgas vaksin hunter di tempat umum (pasar, pertokoan/ perdagangan dan komunitas. Merekrut relawan untuk membantu vaksinator dalam rangka menambah titik tempat vaksinasi di desa-desa. Melaksanakan razia Covid-19 hunter dan prokes dengan sanksi vaksinasi bagi yang belum vaksin. Serta melaksanakan analisa dan evaluasi setiap hari terhadap capaian vaksinasi.
Lebih lanjut, Kodam V/BRW beserta staf dan jajaran sebagai komponen pertahanan di wilayah Jawa Timur telah secara optimal melaksanakan penanganan Covid-19. Keberhasilan dalam penanganan Covid-19 dicapai melalui kerja sama, komunikasi dan kolaborasi seluruh elemen di provinsi Jawa Timur. Permasalahan yang dihadapi dapat dieliminir dengan melaksanakan berbagai upaya dalam bidang kegiatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak), 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan Vaksinasi. Penanganan Covid-19 yang saat ini masih berlangsung untuk memutus rantai penyebaran Virus Covid-19, menangani dampak penyebaran dan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan guna perubahan perilaku masyarakat dalam rangka terciptanya kehidupan yang produktif dan aman Covid-19.
KKDN FMP Unhan RI diikuti oleh 95 orang, yang terdiri dari pejabat Unhan RI, Dosen dan Mahasiswa FMP Unhan RI.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.