Bogor – Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Pembentukan Prodi Teknologi Pertahanan Siber Guna Menyiapkan SDM Siber Unggul di Era Internet Of Military Things (IOMT) dan Cyber Warfare Dalam Rangka Meningkatkan Pertahanan Negara, dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan RI Laksda TNI Dr. Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr.(Han) mewakili Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD, dilaksanakan melalui daring zoom meeting. Senin, (31/1).
Dalam sambutan Rektor Unhan RI yang di bacakan oleh Dekan FTP Unhan RI menyampaikan bahwa setiap negara bertanggung jawab menciptakan keseimbangan antara stabilitas keamanan dan kesejahteraan sosial. Dunia telah menghadapi dengan sangat cepat perkembangan teknologi siber. Kondisi ini ditandai dengan pembentukan siber sebagai dua domain keamanan baru selain luar angkasa disamping domain darat, laut dan udara. Oleh karena itu, media siber pada saat ini perlu mendapat perhatian dan pengorganisasian secara khusus. Dibutuhkan sebuah sistem pertahanan negara yang mampu menjawab segala tantangan akibat dinamika lingkungan strategis dan transformasi spectrum ancaman termasuk jenis ancaman siber.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi peperangan siber, sejak dini perlu dipersiapkan dari aspek sumber daya manusia, teknologi senjata sampai fasilitas pendukungnya. Pemanfaatan media siber di bidang pertahanan saat ini tidak hanya terbatas dalam aspek komputerisasi sistem senjata tapi juga telah dikembangkan dalam teknologi artificial intelligent dan internet of military things. Bagi sistem pertahanan negara, kedua hal tersebut dapat mendukung berlangsungnya operasi militer di beberapa mandala peperangan dalam satu waktu melalui mekanisme network centric warfare.
Unhan RI sebagai lembaga tinggi negara di bawah Kemhan RI terpanggil untuk berkontribusi sebagai solusi dalam mengatasi berbagai bentuk ancaman yang telah dan akan hadir di masa mendatang, termasuk diantaranya ancaman serangan hibrida. Kemhan RI yakin bahwa upaya menghadapi tantangan pertahanan negara yang datang dari media siber perlu direspon dengan secepat mungkin. Pembukaan Program Studi Teknologi Pertahanan Siber FTP di Unhan RI merupakan salah satu upaya menyiapkan sumber daya manusia handal dalam menghadapi bentuk ancaman tersebut.
Guna mempersiapkan Program Studi Teknologi Pertahanan Siber, melalui FGD ini diharapkan Unhan RI mendapat sumbang fikir dan kontribusi dari para pakar, akademisi dan praktisi pertahanan siber untuk ikut mendukung pembukaan program studi ini. Unhan RI juga mendapat kesempatan yang baik ketika dapat menjalin kerja sama dengan pihak kedutaan besar prancis di jakarta terutama melalui atase kerja sama perguruan tinggi serta institute francais indoensia (Ifi) Indonesia. Sinergi dari para pihak tersebut diproyeksikan dapat mengakselerasi kesiapan operasional prodi teknologi pertahanan siber. Melalui FGD diharapkan para pihak yang ada saat ini dapat mengasistensi Unhan RI baik dalam hal penyediaan tenaga pengajar, materi perkuliahan dan aktivitas akademik lainnya termasuk penelitian bersama dalam bidang Teknologi Pertahanan Siber dan sebagainya.
Acara FGD menghadirkan beberapa Narasumber antara lain Kapus Data dan Teknologi Informatika Komunikasi Badan Siber Dan Sandi Negara (BSSN) Brigjen TNI Dominggus Pakel, S.Sos., M.M.S.I membahas tentang “Pembentukan Program Studi Teknologi Pertahanan Siber Unhan RI”. Narasumber kedua Kepala Pusat Pertahanan Siber Kemhan RI Brigjen TNI Sarwono, S.I.P topik tentang “Peran Penting SDM Unggul Bidang Pertahanan Siber Untuk Mendukung Perlindungan Infrastruktur Strategis Dan Sisfohanneg Dari Ancaman Serangan Siber”, Komandan Satuan Siber TNI Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hardani topik “Kebutuhan SDM Siber Bidang Pertahanan Siber Guna Melindungi Sistim Komando Dan Kendali C4ISR dan Infrastruktur Kritis TNI di Era Network Centric Warfare (NCW)”, Plh Wakil Dekan Fakultas Teknik Militer Unhan RI Kolonel Sus Dr.Ir.Rudy Ag Gultom, M.Sc., Ceh, CIQaR topik tentang “Urgensi Pembentukan Prodi Teknologi Pertahanan Siber Unhan RI di Era Internet Of Military Things (loMT) dan Cyber Warfare Untuk Mendukung Pertahanan Negara”.
Selaku Penanggap FGD diantaranya Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, Mls., Ph.d., Rektor Universitas Pradita Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., M.Phil., MA., Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Prof. dr. Eng. Wisnu jatmiko, S.t., M.Kom., Atase Kerja Sama Sains & Teknologi Kedutaan Besar Perancis di Jakarta Dr. Ir. Thierry Goubier, Dea. Bertindak selaku Moderator Dosen Tetap Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan RI dr. Ir. Andrian andaya lestari, Smieee.
Turut hadir para pejabat dari Kemhan RI, TNI dan Polri, Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pimpinan Perguruan Tinggi, Direktur BUMN Industri Pertahanan, para anggota beberapa Komunitas Siber Indonesia, serta para Pejabat dan Dosen Unhan RI.