Bogor – Fakultas Farmasi Militer (FFM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kuliah Pakar Seri 11 dengan tema “Innovative and Future Oriented Perspective of Pharmaceutical Technology”. Kuliah pakar FFM Unhan RI diikuti sebanyak 654 peserta, mulai dari mahasiswa, rekan dosen dari perguruan tinggi lain, peneliti, dan praktisi farmasi. Kegiatan Kuliah Pakar dibuka oleh Warek I Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI Mayjen TNI Dr. Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., CIQnR., CIQaR., mewakili Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI, Prof.Dr.Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD, ASEAN Eng., dan Sambutan Dekan FFM Unhan RI Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.S., Apt., melalui daring zoom meeting. Kamis, (10/11).
Kuliah Pakar menghadirkan tiga narasumber antara lain Prof. Dr. apt. Heni Rachmawati, M.Sc., (School of Pharmacy, Institut Teknologi Bandung) dengan topik “Current trends in theranostic and nanomedicines”. Narasumber kedua apt. Kingkin Wulandari, M.Si., (Technology Development Group Head, PT Kalbe Farma, Tbk) dengan topik “Drug delivery systems and its technological approach“. Narasumber ketiga apt. Silvia Widyany, S.Farm., (Head of Quality Systems & Digital Transformation APAC, Bayer Consumer Care AG) dengan topik “Computer system validation in the perspective of the pharmaceutical industry”.
Dalam opening remarks Rektor Unhan RI yang dibacakan oleh Warek I Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI mengatakan seiring dengan upaya penguatan ketahanan kesehatan, obat-obatan telah menjadi alat yang sangat penting dan lebih kuat dari sebelumnya, terutama untuk meningkatkan status kesehatan populasi serta dalam jangka panjang, untuk mengurangi biaya perawatan Kesehatan
Salah satu fokus penelitian terkini para peneliti di seluruh dunia adalah mengenai drug delivery system atau sistem penghantaran molekul obat yang efektif ke targetnya. Para pengembang teknologi sedang berlomba meneliti dan mengembangkan berbagai aspek yang bertujuan untuk menciptakan penghantaran obat yang efektif dan efisien, baik melalui perangkat inovatif, formulasi baru, digitalisasi, dan sistem aktivasi obat, yang secara drastis akan mengubah masa depan farmasi.
Validasi sistem komputer di industri farmasi menurut CPOB juga menjadi suatu kewajiban. Ini dilakukan karena sistem komputer merupakan proses kritis dalam industri farmasi. Validasi sistem komputer juga mengurangi biaya sistem dan proyek jangka panjang dengan meminimalkan biaya pemeliharaan dan pengerjaan ulang. Pada akhirnya, manfaat dari validasi sistem komputer adalah meningkatkan keandalan sistem, menghasilkan lebih sedikit kesalahan dan lebih sedikit risiko terhadap proses dan integritas data yang ujungnya akan berpengaruh ke kualitas dan keamanan obat.
Dekan FFM Unhan RI menyampaikan bahwa perkembangan teknologi yang semakin meningkat membuat dampak yang cukup besar dalam seluruh aspek kehidupan dan membawa manusia saat ini masuk ke dalam era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah periode perkembangan baru dimana beberapa teknologi, seperti teknologi digital, fisik, dan biologis, mencapai kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk teknologi di bidang kesehatan.
Revolusi industri abad ke-21 yang disebut Pharma 4.0 oleh International Society for Pharmacutical Engineering (ISPE), dikatalisasi oleh adopsi sistem jaringan, analitik data dan otomatisasi canggih. faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan farmasi saat mempersiapkan Pharma 4.0 dalam mempercepat transformasi digital. Salah satu aspek penting dalam Industri Farmasi adalah penjaminan mutu produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, dalam hal penjaminan mutu yang perlu dilakukan adalah pembuktian (validasi) terhadap kehandalan sistem. Computer System Validation (CSV) perlu dilakukan sebagai satu persyaratan kepatuhan dan merupakan bagian dari Sistem Manajemen Mutu dalam manufaktur farmasi.
Kuliah pakar seri 11 ini terselenggara atas inisiasi Fakultas Farmasi Militer Unhan RI yang bekerja sama dengan PT. Kalbe Farma, Tbk., PT. Bayer, serta Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung.
(Humas Unhan RI).