Bogor – Mahasiswa Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Universitas Pertahanan (Unhan) melaksanakan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) melalui Video Converence (Vidcon) dengan Lembaga Disaster Management Department Japan, dengan Tema “Building Sustainable Collaboration System To Realize National Resilient Towards Disasters” dipimpin langsung oleh Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan Laksda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT., KKLN Video Converence akan dilaksanakan lima hari terhitung mulai tanggal 15 s.d 19 Juni 2020. Senin, (15/6).
Kegiatan ini menghadirkan lima pembicara yang ahli di bidang penanggulangan bencana diantaranya Prof. Fumihiko Imamura dari Tohoku University dengan topik irides contribution to building disaster resilient and sustainable communities in japan, Prof. Masahiko Nagai dari Yamaguchi University topik the role of yamaguchi university to disaster management in Japan, Mr. Satoru Yusa National Research Institute For Earth Science And Disaster Resilience (NIED) topik natural disaster information systems and covid19 in Japan, Dr. Mizan Bustanul Fuady Bisri United Nations University (UNU) topik disaster management in japan as well as lessons that can be taken for indonesia to support sustainable development goals, Mr. Yosuke Tomizawa International Centre For Water Hazard And Risk Management (ICHARM) topik risk management and the threat of flood disaster in Japan.
Dalam sambutan Rektor Unhan yang dibacakan Dekan FKN Unhan mengatakan aktivitas kunjungan studi ke luar negeri secara online adalah program tahunan dari Universitas Pertahanan Indonesia yang dilakukan dengan kunjungan langsung ke negara tujuan, namun karena adanya pandemi covid 19 secara global, sehingga kunjungan langsung tidak mungkin dilakukan oleh karena itu, kegiatan kuliah di luar negeri dilakukan hanya dengan online menggunakan konferensi video dan diharapkan untuk tidak mengurangi makna dari kegiatan ini.
Tema KKLN yang di ambil saat ini, dianggap sangat penting karena tahun ini kita semua sedang menghadapi bencana karena adanya pandemi COVID-19. Pandemi yang mempengaruhi hampir semua negara di dunia.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah Swift untuk mengatasi COVID-19 dengan mengurangi beberapa peraturan dan membentuk unit penanggulangan bencana COVID-19 yang diketuai oleh kepala BNPB. Per 11 juni 2020 jumlah terkonfirmasi pasien COVID-19 adalah 35.295, pasien pulih 12.636 dan 2000 orang meninggal.
Pemerintah bersama dengan seluruh komponen bangsa membuat upaya yang serius untuk memutus rantai transmisi, melalui pengembangan kapasitas untuk deteksi, pencegahan, dan perawatan. pembatasan sosial skala besar di tingkat provinsi.
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan.