Tangerang – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., bersama Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN, Dr. Syaiful Bakhri, yang hadir mewakili Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, memberikan keterangan pers pada sesi wawancara media dalam rangkaian Simposium Sains & Teknologi Nuklir (SISTEN) 2025 bertema “Bersama Nuklir, Membangun Negeri Menuju Kedaulatan Energi”. Kamis (2/10).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhan RI mengumumkan rencana Unhan RI membuka Program Studi Teknik Nuklir sebagai langkah strategis mendukung kedaulatan energi nasional. Program tersebut akan dimulai dari jenjang Magister (S-2) dan secara bertahap dikembangkan ke jenjang Sarjana (S-1).
Rektor Unhan RI, juga menjelaskan “Nuklir adalah energi yang sangat potensial untuk kedaulatan energi Indonesia. Melalui Prodi Teknik Nuklir, Unhan RI berkomitmen menyiapkan kaderisasi unggul yang menjembatani kebutuhan sipil dan pertahanan, dengan tetap menempatkan aspek keamanan dan keselamatan sebagai prioritas utama”.
Lebih lanjut, Rektor Unhan RI menegaskan bahwa pemanfaatan energi nuklir dapat mendukung berbagai sektor strategis mulai dari hilirisasi pertambangan, kesehatan, industri, pangan, hingga keamanan nasional. “Nuklir tidak hanya soal energi listrik, tetapi juga dapat menjadi pengungkit kemajuan sektor-sektor vital bangsa. Kolaborasi BRIN dan Unhan RI diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi kedaulatan energi Indonesia”.
Sementara itu, Dr. Syaiful Bakhri menekankan bahwa simposium SISTEN 2025 merupakan kelanjutan dari kegiatan tahunan IKONSTA yang rutin digelar BRIN bersama asosiasi dan mitra strategis. Kehadiran Rektor Unhan RI menurutnya menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara BRIN dan Unhan RI, khususnya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) iptek nuklir yang berorientasi pada kebutuhan energi maupun non-energi.
Dr. Syaiful Bakhri mengungkapkan “Ke depan, kolaborasi BRIN dan Unhan RI akan menyiapkan lebih banyak SDM nuklir Indonesia yang siap masuk ke sektor industri, energi, maupun pertahanan. Aplikasi teknologi nuklir akan semakin luas, baik untuk kebutuhan keamanan, kesehatan, pangan, hingga industri”.
Dengan adanya komitmen bersama ini, SISTEN 2025 menjadi forum strategis yang menandai sinergi riset, pendidikan, dan implementasi teknologi nuklir untuk mendukung agenda besar bangsa menuju Net Zero Emission 2060 dan memperkuat ketahanan nasional.
Lebih jauh, kehadiran Program Studi Teknik Nuklir di Unhan RI dipandang sebagai potensi unggulan dalam membangun kemandirian bangsa. Program ini akan melahirkan generasi ilmuwan dan praktisi nuklir yang tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan energi bersih, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global. Dengan basis akademik dan riset pertahanan yang kuat, Prodi Nuklir Unhan RI diharapkan menjadi pusat keunggulan nasional yang memadukan aspek sipil dan militer dalam pemanfaatan teknologi nuklir untuk kemajuan Indonesia.
(Humas Unhan RI).
Peliput: Agus/Irfan/Dwiki
Reporter: Agus
Editor: M. Taher