Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi Unhan RI Mayjen TNI Zainul Arifin, S.A.P., M.Sc., secara resmi menutup rangkaian kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Bela Negara bagi mahasiswa Program Magister (S-2) Universitas Pertahanan RI Tahun Akademik 2025. Upacara penutupan digelar secara khidmat di Lapangan Upacara Dodiklatpur Rindam Jaya, Gunung Bunder, Bogor. Jumat (25/7).
Dalam amanat yang dibacakan oleh Wakil Rektor IV, Rektor Unhan RI menyampaikan bahwa Pendidikan Dasar (Diksar) Bela Negara bukanlah sekadar rangkaian latihan fisik semata. Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian penting dari proses pembentukan karakter, tempat peserta dilatih untuk membangun ketangguhan mental, meningkatkan disiplin diri, dan menumbuhkan semangat nasionalisme yang kuat. Ia menilai bahwa setiap tahap dalam Diksar menjadi ujian integritas, yang secara langsung menguji komitmen dan kesungguhan para peserta dalam menghayati nilai-nilai kebangsaan.
Beliau juga menyoroti bahwa semangat bela negara sejatinya bukan hanya sebuah kewajiban yang bersifat administratif atau formal. Lebih dari itu, semangat tersebut merupakan panggilan jiwa yang lahir dari kesadaran mendalam akan pentingnya menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan martabat bangsa Indonesia. Beliau mengingatkan bahwa menjaga pertahanan negara tidak semata-mata dilakukan melalui kekuatan militer atau penggunaan senjata, melainkan juga melalui kontribusi intelektual, dedikasi dalam pengabdian, serta pemupukan semangat kebangsaan yang terus hidup dan berkembang di dalam diri generasi muda.
Rektor Unhan RI berharap agar nilai-nilai yang telah ditanamkan selama Diksar dapat menjadi bekal moral sekaligus fondasi ideologis bagi para mahasiswa dalam menjalani proses pendidikan selanjutnya. Ia menekankan pentingnya menjadikan semangat bela negara sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak di berbagai lini kehidupan, baik dalam konteks akademik, sosial, maupun saat kelak mengemban amanah sebagai bagian dari komponen strategis pertahanan bangsa.
Upacara penutupan ditandai dengan pemeriksaan pasukan oleh Inspektur Upacara, diikuti momen simbolik pelepasan pin tanda pelatihan yang menandai berakhirnya masa Diksar. Suasana menjadi semakin semarak ketika para peserta menampilkan defile barisan dan demonstrasi bela diri yang memukau, menampilkan kedisiplinan dan hasil latihan fisik yang telah dijalani selama beberapa minggu terakhir.
Kegiatan Diksar Bela Negara merupakan bagian integral dari kurikulum wajib di Unhan RI, yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki ketangguhan mental, kedisiplinan, kepemimpinan, serta wawasan kebangsaan yang kokoh. Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali dengan berbagai materi, mulai dari peraturan militer dasar, pelatihan fisik, hingga pembentukan karakter berbasis nilai-nilai bela negara.
Dengan selesainya program ini, Unhan RI berharap para mahasiswa akan melanjutkan proses pembelajaran akademik dengan membawa semangat bela negara sebagai fondasi utama dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Karakter inilah yang nantinya akan menjadi modal penting dalam menjawab tantangan strategis di bidang pertahanan dan keamanan negara, baik di tingkat nasional maupun global.
(Humas Unhan RI)