Bogor – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Sidang Senat terbuka Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Pertahanan RI yaitu Brigadir Jenderal TNI Prof. Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M., sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI dan Kolonel Cpl (Purn) Prof. Dr. Ir. Zainal Abiddin Sahabuddin, M.M., sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI. Sidang Senat Terbuka dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., selaku Ketua Senat Akademik Unhan RI, didampingi oleh Ketua Dewan Guru Besar Unhan RI, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. Sidang Senat terbuka dilaksanakan melalui daring dan luring di Aula Merah Putih, Kampus Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul, Jawa Barat. Selasa, (20/12).
Dalam sidang senat terbuka ini, Brigadir Jenderal TNI Prof. Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M., memaparkan orasi ilmiah yang berjudul “Model Hasil Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan Tentara Nasional Indonesia dalam Penanggulangan Bencana”. Disampaikan bahwa keberhasilan pemimpin tidak lepas dari dukungan bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati. Keberhasilan tersebut tentunya didukung pula oleh visi pemimpin, serta keterampilan pemimpin dan bawahannya yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta bimbingan yang diberikan oleh pimpinan TNI kepada para prajurit TNI. Baik dan buruknya hasil kepemimpinan, terletak pada keputusan seorang pemimpin tersebut dalam menerapkan gaya kepemimpinan, dan mengedepankan sebuah kredibilitas pemimpin dalam membuat sebuah visi organisasi, memetakan visi pemimpin dan menjabarkannya dalam bentuk penugasan kepada bawahannya. Dengan demikian tercipta sebuah rantai komando yang utuh dan saling berkaitan erat satu dengan yang lainnya.
Pelajaran penting dari hasil kepemimpinan TNI dapat dilihat dalam penanggulangan bencana. Salah satunya adalah pilihan gaya kepemimpinan oleh TNI yang dilakukan pada tahap tanggap darurat meliputi gaya kepemimpinan, otoriter, demokratis, leizzes feeire dan partisipatif, sedangkan pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi meliputi gaya kepemimpinan demokratis, leizzes feeire dan partisipatif.
Sementara Kolonel Cpl (Purn) Prof. Dr. Ir. Zainal Abiddin Sahabuddin, M.M., memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul “Fungsi Ekonomi Pertahanan dalam Pembangunan Pertahanan Negara “. Dalam orasinya menyampaikan bahwa ekonomi pertahanan merupakan cabang ilmu yang menerapkan ilmu ekonomi pada aspek pertahanan dan isu-isu yang terkait dengan pertahanan. Fokus ilmu ekonomi pada kegiatan pertahanan ini adalah memproduksi alat peralatan, barang dan jasa dengan tujuan rasa aman dari ancaman yang timbul. Kedaulatan ekonomi demi tercapainya tujuan kesejahteraan umum menjadi hal mutlak yang harus dimiliki untuk mempertahankan kedaulatan negara. Ancaman kedaulatan ekonomi dapat diartikan sebagai pelemahan kekuatan dan otoritas penuh negara mengatur ekonomi nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan menjamin kepentingan nasional. Sistem pertahanan negara disusun berdasarkan dinamika ancaman baik yang bersifat aktual maupun potensial. Kekuatan pertahanan negara terbagi atas pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter yang memiliki tugas dan fungsi berdasarkan ancaman yang dihadapi.
Sidang senat terbuka Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Pertahanan RI, ini dihadiri oleh pejabat Kementerian/Lembaga, pejabat dilingkungan Kemhan RI/Mabes TNI dan Angkatan, Guru Besar Unhan RI, para Mantan Rektor Unhan RI, serta beberapa Pimpinan Perguruan Tinggi Mitra Unhan RI.
(Humas Unhan RI).