Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., didampingi Plt. Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi, Brigadir Jenderal TNI Fahrid Amran, S.H., M.H., menerima audiensi Delegasi Ukraine Insights Flyaway Team (UIFT), UK Ministry of Defence, bertempat di Ruang Tamu Rektor Unhan RI, Kampus Unhan RI Salemba, Jakarta. Jum’at (19/9).
Delegasi UIFT yang hadir dipimpin oleh Colonel Ben Walters (Lead UIFT team), bersama Captain (Navy) Paul Matthews (UK Defence Attaché), Commander Alastair Ley (Operational Lessons), Squadron Leader Iain Whitmell (Strategic Communications), Major Edward Faulkner (Euro Atlantic Military Plans), dan Ms. Natasha Permatasari (Assistant Defence Attaché).
Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana Unhan RI menyampaikan penghargaan atas kunjungan tim UIFT yang dinilai sangat strategis bagi penguatan jejaring akademik internasional. Beliau menekankan bahwa Unhan RI terbuka untuk kolaborasi dalam bentuk diskusi, pertukaran pengalaman, serta kerja sama riset di bidang ilmu pertahanan. “Kehadiran Delegasi UIFT menjadi kesempatan berharga bagi sivitas akademika Unhan RI untuk belajar langsung dari pengalaman Inggris dalam menghadapi dinamika pertahanan global, khususnya melalui keterlibatan mereka di Ukraina,” ujar Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto.
Pada sesi diskusi, topik yang mengemuka menyoroti konflik Ukraina sebagai sebuah “battlefield laboratory” yang memperlihatkan perubahan besar dalam karakter peperangan modern. Perkembangan tersebut ditandai dengan pemanfaatan teknologi baru seperti siber, sistem otonom, dan penggunaan drone dalam skala besar, yang dipandang relevan tidak hanya bagi kawasan Eropa, tetapi juga memiliki implikasi bagi keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
Pembahasan juga menekankan pelajaran operasional yang dapat dipetik dari pengalaman keterlibatan Inggris dalam mendukung Ukraina sejak 2015. Dari pengalaman tersebut terlihat pentingnya adaptasi doktrin, integrasi antar-matra, serta optimalisasi peran pusat komando gabungan dalam mengelola operasi militer modern yang semakin kompleks.
Aspek lain yang dibicarakan adalah dimensi komunikasi strategis. Dalam hal ini, komunikasi dipandang bukan hanya sebatas penyampaian informasi, melainkan juga upaya membangun narasi, mengelola persepsi publik, dan menjaga kepercayaan internasional. Faktor ini dianggap krusial dalam memengaruhi jalannya konflik serta mempertahankan dukungan dari para mitra.
Selain itu, diskusi turut menyoroti rencana pertahanan kawasan Euro-Atlantik dengan menekankan pentingnya interoperabilitas antarnegara sekutu. Integrasi kapabilitas multinasional dipandang sebagai kunci dalam menghadapi tantangan keamanan global, termasuk potensi konflik lintas kawasan yang membutuhkan respons terpadu dan kolaboratif.
Audiensi ini berlangsung dalam suasana terbuka, disertai pertukaran pandangan mengenai peluang kolaborasi akademik di bidang ilmu pertahanan. Para pembicara menekankan bahwa pengalaman Inggris di Ukraina dapat menjadi referensi strategis dalam memahami pola peperangan kontemporer, serta memberikan masukan berharga bagi pengembangan kurikulum dan riset di Unhan RI.
Setelah audiensi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi paparan dan kuliah bersama yang disampaikan oleh tim UIFT di Ruang Kelas Doktoral. Sesi ini diikuti secara aktif oleh mahasiswa program doktoral (S3) dan magister (S2) Unhan RI. Diskusi yang terjalin memberikan wawasan baru mengenai perubahan karakter perang, inovasi teknologi pertahanan, serta relevansinya bagi dinamika keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
(Humas Unhan RI).
Peliput : Agus
Reporter : Agus.
Editor : M.Taher.