Jakarta – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.Sos., S.I.P., M.Tr.(Han), menegaskan, “Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia, dan Aku Pertaruhkan Darahku untuk Keutuhannya.” Pernyataan tersebut menjadi pesan moral yang menggugah dalam kegiatan Refleksi Hari Sumpah Pemuda bertema “Semangat Sumpah Pemuda 1928 bagi Lintas Generasi Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Pemuda Pemudi Bela Negara Republik Indonesia (PPBN RI) bekerja sama dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Aula Karya Dharma, Gedung Veteran RI, Jakarta Selatan, Kamis (23/10).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PPAU, Marsekal Madya TNI (Purn.) Wresniwiro; Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si.(Han.); Ketua Pelatihan LVRI Mayor Jenderal TNI Mar (Purn.) Dr. Nono Sukarno; Kepala Departemen Pewarisan Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai ’45 DPP LVRI Mayor Jenderal TNI (Purn.) Rudjiono; Ketua Umum PPBN RI Ary Lestari, S.E., M.Han.; Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Dr. Herlina Juni Risma Saragih, M.Si., CIQnR., CIQaR.; serta dosen dan mahasiswa Pascasarjana Unhan RI. Kegiatan ini juga diikuti oleh unsur pelajar, kader bela negara, dan tamu undangan lintas generasi.
Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso dalam paparannya berjudul “Sumpah Pemuda antara Refleksi, Makna, dan Implementasi bagi Generasi Z”, menekankan bahwa Sumpah Pemuda merupakan sistem nilai kebangsaan yang hidup dan harus terus direaktualisasi oleh setiap generasi. Ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa” bukan hanya peristiwa historis, tetapi juga manifesto ideologis yang meneguhkan semangat persatuan bangsa di atas keberagaman. Menurutnya, nilai-nilai Sumpah Pemuda mencerminkan tiga kesadaran utama: persatuan dalam keberagaman, integrasi nilai nasional, dan kebanggaan terhadap identitas bangsa Indonesia.
Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso juga mengingatkan bahwa Generasi Z sebagai penerus bangsa menghadapi tantangan multidimensi, mulai dari kompetisi geopolitik, perang informasi, hingga disrupsi digital yang berpotensi melemahkan karakter kebangsaan. Dalam konteks ini, generasi muda perlu membangun ketahanan intelektual, moral, dan literasi digital sebagai bentuk bela negara di era global. “Cinta tanah air hari ini bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan kecerdasan, karakter, dan tanggung jawab di ruang siber,” tegasnya.
Dalam konteks implementasi nilai Sumpah Pemuda, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhan RI menegaskan relevansinya dengan amanat UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) tentang kewajiban bela negara. Nilai-nilai tersebut mencakup patriotisme, gotong royong, dan kecakapan teknologi yang beretika, yang harus diinternalisasikan melalui pendidikan karakter dan pembinaan kebangsaan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Nasional, yang menempatkan pembangunan manusia unggul dan sistem pertahanan rakyat semesta sebagai prioritas strategis nasional.
Menutup paparannya, Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso menyampaikan bahwa Sumpah Pemuda harus dimaknai sebagai energi ideologis bangsa yang menyatukan lintas generasi. Beliau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai kompas moral dan sumber kekuatan kebangsaan. “Generasi Z harus menjadi penerus yang tidak hanya mewarisi semangat, tetapi juga mampu mentransformasikan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam bentuk kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.
Selain pemaparan dari Unhan RI, kegiatan ini juga menghadirkan Mayor Jenderal TNI Mar (Purn.) Dr. Nono Sukarno, yang menyampaikan materi mengenai Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai 1945 (JSN ’45) sebagai warisan moral dan ideologis bangsa. Menurutnya, JSN ’45 harus terus dihayati, diimplementasikan, dan diwariskan sebagai fondasi ketahanan nasional.
Kegiatan refleksi ini menjadi momentum strategis memperkuat sinergi antara veteran, akademisi, dan generasi muda dalam meneguhkan semangat kebangsaan. Melalui kolaborasi antara Unhan RI, LVRI, dan PPBN RI, nilai-nilai Sumpah Pemuda serta JSN ’45 diharapkan dapat membentuk karakter bela negara yang tangguh, adaptif, dan berintegritas, khususnya di kalangan Generasi Z sebagai penjaga masa depan bangsa.
(Humas Unhan RI)
Peliput: Agus/Dwiki
Reporter: Ag
us
Editor: M. Taher