Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., membuka langsung kegiatan Kuliah bersama eksekutif Mahasiswa Pascasarjana Unhan RI dan Delegasi NDU Pakistan, dengan tema “Defense Management in Rapid and Dynamic Geoeconomic Changes” yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI, Dr. Editha P. Duarte, S.Sos., M.I.S., M.A.
Rektor Unhan RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan RI, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kunjungan kehormatan delegasi National Defence University (NDU) Pakistan ke kampus Unhan RI. Kunjungan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mempererat hubungan kerja sama akademik internasional, khususnya dalam bidang pendidikan dan kajian pertahanan.
Rektor menyampaikan bahwa hubungan antara Indonesia dan Pakistan telah lama terjalin atas dasar nilai-nilai kebersamaan dan aspirasi yang sama terhadap perdamaian serta stabilitas kawasan. Dalam konteks global yang semakin kompleks, Rektor menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk menghadapi berbagai tantangan lintas batas seperti terorisme, keamanan maritim dan siber, serta penanganan bencana.
Sebagai institusi pendidikan tinggi pertahanan, Unhan RI membuka peluang luas untuk kerja sama dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama, serta pemanfaatan sumber daya akademik yang dimiliki. Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat terbangun kerja sama konkret dan berkelanjutan antara Unhan RI dan NDU Pakistan, demi meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan pertahanan kedua negara.
Mayor Jenderal Muhammad Naeem Akhtar, selaku pimpinan delegasi National Defence University (NDU) Pakistan, menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas sambutan hangat dan penuh persahabatan yang diberikan oleh Unhan RI. Beliau menyebut Indonesia sebagai “rumah kedua” bagi banyak warga Pakistan, mengingat eratnya hubungan historis dan budaya antara kedua bangsa. Mayor Jenderal Muhammad Naeem Akhtar juga mengenang interaksi positif bersama pelajar Indonesia yang pernah menempuh pendidikan di berbagai lembaga militer di Pakistan.
Mayor Jenderal Akhtar kemudian memperkenalkan struktur utama NDU Pakistan yang terdiri atas tiga pilar penting. Pertama, National Security and War Course, yakni program pelatihan strategis selama satu tahun yang diikuti oleh peserta dari lintas matra dan negara sahabat. Kedua, program akademik yang menaungi lebih dari 2.500 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Ketiga, Institute for Strategic Studies, Research and Analysis (ISSRA), yaitu lembaga think tank yang aktif menyelenggarakan berbagai forum dan diskusi strategis berskala internasional.
Beliau menekankan bahwa dalam menghadapi tantangan global yang semakin dinamis, negara-negara berkembang perlu menjalin dialog dan kerja sama yang erat. Oleh karena itu, NDU Pakistan siap untuk memperluas kemitraan strategis dengan Unhan RI, demi memperkuat kontribusi bersama dalam menjaga keamanan kawasan dan memajukan nilai-nilai kemanusiaan secara global.
Kegiatan kuliah eksekutif Dr. Editha P. Duarte, S.Sos., M.I.S., M.A., bertajuk “Defense Management in Rapid and Dynamic Geoeconomic Changes”, membahas secara komprehensif bagaimana dinamika perubahan geoekonomi yang cepat dan kompleks menuntut respons strategis dan adaptif dalam tata kelola pertahanan nasional. Beliau membuka pemaparan dengan memberikan gambaran umum mengenai kondisi perekonomian Indonesia saat ini, lalu mengaitkannya dengan beragam tantangan pertahanan non-tradisional, seperti isu keamanan siber, ketahanan pangan, serta ancaman ekonomi yang mencakup praktik illegal fishing, penyelundupan barang, dan pencurian pasir yang merugikan negara.
Lebih dalam, Dr. Editha P. Duarte, S.Sos., M.I.S., M.A., juga menekankan urgensi penguatan ketahanan energi dan pengawasan atas pelanggaran batas wilayah yang berpotensi menimbulkan instabilitas kawasan. Dalam perspektif kerja sama internasional, beliau mengangkat pentingnya pengembangan kolaborasi antara Indonesia dan Pakistan, khususnya di sektor keamanan dan ekonomi, melalui berbagai bentuk perjanjian bilateral yang strategis. Mengakhiri kuliahnya, Dr. Editha P. Duarte, S.Sos., M.I.S., M.A., menegaskan bahwa kebijakan keamanan siber nasional menjadi elemen vital dalam menjaga kedaulatan negara di tengah ancaman digital global yang kian kompleks dan masif.
Kuliah ini ditutup dengan penegasan bahwa kebijakan nasional keamanan siber merupakan pilar utama dalam menjaga kedaulatan negara di tengah eskalasi ancaman digital global. Kegiatan kuliah umum ini juga mencakup sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung aktif, mencerminkan antusiasme dan semangat kolaboratif dari kedua institusi pertahanan.
(Humas Unhan RI).