Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., turut hadir secara langsung dalam Konser Musik Peringatan 100 Tahun Hari Lahir Pahlawan Revolusi Mayjen TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan yang mengusung tajuk “Tribute to the Fallen Heroes: Guarding Their Legacy, Honoring Their Sacrifice”, bertempat di Aula Simfonia Jakarta. Minggu (8/6).
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun Hari Lahir Pahlawan Revolusi Mayjen TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, Salomo Pandjaitan, Dipl.-Ing., yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan serta apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa peringatan ini bukan hanya menjadi ajang mengenang jasa dan keteladanan sang pahlawan, tetapi juga menjadi momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan dan pengabdian yang diwariskan kepada bangsa. Melalui konser musik dan persembahan seni budaya, acara ini diharapkan mampu menggugah kesadaran kolektif serta membangkitkan inspirasi, khususnya bagi generasi muda, agar semangat patriotisme tetap tumbuh dan berkembang di tengah tantangan zaman. Di akhir sambutannya, disampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama pelaksanaan acara serta ajakan untuk bersama-sama mendoakan arwah para Pahlawan Revolusi, khususnya Mayjen TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, dalam sesi sambutan lainnya, Mufreni A. Yani, putra ketujuh dari Pahlawan Revolusi Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani mengutarakan pentingnya mengenang dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan. Disampaikan bahwa konser bertajuk “Tribute to the Only Heroes” bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan wujud penghormatan mendalam dan refleksi atas semangat kebangsaan serta pengorbanan luar biasa para pahlawan dalam menjaga keutuhan negara. Ditekankan pula bahwa generasi muda, termasuk generasi Y dan Z, perlu memahami pesan moral dari sejarah perjuangan bangsa serta membekali diri dengan semangat nasionalisme dalam menghadapi tantangan global. Melalui konser ini, diharapkan warisan perjuangan para pahlawan tidak terlupakan, melainkan menjadi sumber inspirasi dalam membangun masa depan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.
Konser musik penghormatan ini dipersembahkan secara istimewa oleh Dr. Budhi Ngurah Orchestra, dengan penampilan memukau dari Diani Sitompul (Soprano), Oswin Wilke (Tenor), Eileen Pandjaitan (Solo), serta Gema Atmajaya Choir, yang turut menghadirkan nuansa emosional dan reflektif dalam mengenang jasa para pahlawan revolusi melalui balutan komposisi musikal yang megah dan penuh makna.
Simfoni ini dihadiri oleh Keluarga Besar Pahlawan Revolusi, pejabat tinggi TNI dan Polri, tokoh masyarakat, para Duta Besar dari negara-negara sahabat, serta perwakilan generasi muda dari berbagai institusi pendidikan yaitu Kadet Mahasiswa Unhan RI, Mahasiswa Pascasarjana Unhan RI, Taruna dan Taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), serta Mahasiswa Universitas Atma Jaya. Kehadiran lintas elemen bangsa ini mencerminkan semangat kolektif untuk menghargai warisan perjuangan para pahlawan, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui ekspresi budaya, musik, dan refleksi sejarah.
Beberapa lagu yang dibawakan dalam simfoni ini antara lain Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman, Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki, Mansion of the Lord dengan lirik oleh Randall Wallace, Nearer My God to Thee ciptaan Sarah Flower Adams, I Need Thee Every Hour dengan lirik oleh Annie Sherwood Hawks, Kendati Hidupku Tent’ram (It Is Well with My Soul) ciptaan Horatio Spafford, Agnus Dei ciptaan Michael W. Smith, Hymn to the Fallen, The Prayer ciptaan David Foster, The Last Rose of Summer ciptaan Thomas Moore, Remember Me ciptaan Deborah Govenor, Amazing Grace ciptaan John Newton, The Battle Hymn of the Republic ciptaan Julia Ward Howe, Above All ciptaan Lenny LeBlanc, Nessun Dorma dari opera Turandot, God Be With You Till We Meet Again ciptaan Jeremiah Eames Rankin, serta Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki.
Kehadiran Rektor Unhan RI beserta sivitas akademika Unhan RI dalam acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan perjuangan para Pahlawan Revolusi, sekaligus menegaskan komitmen Unhan RI dalam menanamkan nilai-nilai patriotisme dan semangat kebangsaan kepada generasi penerus bangsa.
Acara ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan kembali semangat cinta tanah air melalui ekspresi budaya, serta mempererat komitmen seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan oleh para Pahlawan Revolusi.
(Humas Unhan RI).