Jakarta – Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Mayor Jenderal TNI Dr. Oktaheroe Ramsi, S.I.P., M.Sc., bersama Mayor Jenderal HHKSS Hewage RWP RSP USP rcds psc, Ketua Delegasi Defence Services Command and Staff College Delegation on International Collaboration Study Package (DDICSP) Sri Lanka, secara resmi membuka kegiatan kuliah bersama antara mahasiswa Program Magister Pascasarjana Unhan RI dan perwira siswa DDICSP Sri Lanka. Kegiatan berlangsung di Ruang Kelas Internasional, Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba Raya No. 14, Jakarta Pusat. (7/8)
Dalam sambutan pembuka, Dekan Fakultas Strategi Pertahanan menyampaikan bahwa kerja sama akademik pertahanan antara Indonesia dan Sri Lanka memiliki nilai strategis yang signifikan, khususnya di tengah dinamika lingkungan global yang sarat tantangan—seperti ancaman siber, perubahan iklim, serta instabilitas maritim. Sebagai negara maritim dengan sejarah panjang dan posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, kedua negara dinilai memiliki potensi besar untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan keamanan kawasan.
Komitmen Unhan RI terhadap penguatan kerja sama internasional tercermin melalui pengembangan kurikulum yang inovatif, pelaksanaan riset strategis, dan peningkatan kemitraan lintas negara yang melibatkan seluruh fakultas: Strategi Pertahanan, Manajemen Pertahanan, Teknologi Pertahanan dan Rekayasa, serta Ekonomi Pertahanan.
Ketua Delegasi DDICSP Sri Lanka dalam sambutannya memperkenalkan Defense Services Command and Staff College sebagai institusi pendidikan militer yang terus berkembang secara progresif. Melalui kegiatan ini, delegasi memperoleh berbagai wawasan dan pengalaman strategis selama berada di Indonesia, khususnya terkait isu-isu maritim, keamanan kawasan, dan pendekatan pertahanan yang inklusif. Pertemuan akademik lintas negara seperti ini dipandang sebagai langkah penting dalam membangun kesalingpahaman dan jejaring pertahanan regional.
Kegiatan kuliah bersama turut diisi dengan kuliah umum dari Guru Besar Unhan RI, Prof. Dr. Anak Agung Banyu Perwita, yang mengangkat tema “Posisi Strategis ASEAN di Tengah Kompetisi Kekuatan Besar di Indo-Pasifik.” Dalam paparan disampaikan bahwa meskipun ASEAN menghadapi berbagai tantangan—seperti sengketa wilayah di Laut Cina Selatan, krisis politik di Myanmar, serta tekanan ekonomi global—kawasan ini tetap menjaga stabilitas melalui pendekatan diplomatik yang mengedepankan sentralitas ASEAN, strategi tidak memihak (hedging), dan diplomasi ekonomi yang inklusif.
Lebih lanjut dijelaskan mengenai Visi ASEAN 2045, yang bertujuan menjadikan ASEAN sebagai pusat arsitektur kawasan Indo-Pasifik. Namun visi ini dihadapkan pada sejumlah hambatan, seperti lambatnya mekanisme pengambilan keputusan berbasis konsensus dan potensi intervensi eksternal. Untuk menjawab tantangan tersebut, ASEAN dinilai perlu memperkuat solidaritas internal, memperluas kerja sama maritim, dan memimpin inisiatif multilateralisme yang terbuka dan berbasis aturan.
Kegiatan berlanjut dengan sesi tanya jawab interaktif antara Prof. Banyu dan perwakilan perwira siswa delegasi Sri Lanka. Diskusi berlangsung dalam suasana terbuka dan konstruktif, mencerminkan semangat kolaboratif dan multikultural dalam membangun pemahaman strategis lintas negara.
Dalam sesi penutupan, perwakilan delegasi DDICSP Sri Lanka menyampaikan kesan mendalam atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ditekankan bahwa menjadi bagian dari forum akademik Unhan RI merupakan sebuah kehormatan, dan bahwa sambutan hangat, kolaborasi akademik, serta dedikasi sivitas akademika telah menciptakan pengalaman yang sangat berkesan dan bermakna. Interaksi yang terjalin dinilai memperkaya pemahaman terhadap perspektif pertahanan Indonesia serta membuka ruang untuk kerja sama lebih lanjut.
Kunjungan ini dipandang sebagai langkah strategis dalam mempererat hubungan bilateral di bidang pendidikan pertahanan dan diplomasi kawasan. Harapan disampaikan agar kemitraan antara Unhan RI dan DDICSP Sri Lanka terus berkembang dan berkontribusi nyata dalam mendukung perdamaian dan stabilitas regional di kawasan Indo-Pasifik.
Kegiatan kuliah bersama ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata sebagai simbol penghargaan dan semangat persahabatan antara Universitas Pertahanan Republik Indonesia dan Defence Services Command and Staff College Sri Lanka. Suasana penuh kehangatan tersebut dilanjutkan dengan sesi foto bersama, yang menjadi penanda kebersamaan dan komitmen kedua institusi dalam memperkuat kolaborasi pendidikan pertahanan di tingkat regional dan global.
(Humas Unhan RI)
Peliput: Agus
Report: Agus
Editor: M. Taher.