Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., menjadi pembicara dalam acara Malam Sarsono-Tambunan Memorial Lecture, yang diselenggarakan Ikatan Alumni Pertahanan Australia-Indonesia (IKAHAN). Topik yang dibahas adalah “Future Opportunities for TNI / ADF Joint Military Cooperation”. Acara ini berlangsung di Grand Ballroom, Lantai 5, Four Seasons Hotel Jl. Gatot Subroto Nomor18, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).
Acara diawali dengan Opening Remarks oleh Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia, Brigjen Matt Campbell. Dalam sambutannya, menyoroti beberapa hasil dari rapat JOESC, seperti persetujuan kerja sama Amfibi bersama TNI AL Marinir, patroli gabungan maritim, dan penggabungan latihan militer Wira Jaya dan Rajawali Ausindo secara serentak. Pencapaian ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua negara terus berjalan dengan baik dan positif. Dengan adanya kegiatan IKAHAN ini, diharapkan dapat muncul gagasan-gagasan untuk meningkatkan program bilateral kedua negara.
Acara Malam Sarsono-Tambunan Memorial Lecture, dilanjutkan dengan pemaparan sesi pertama oleh Air Vice Marshal Mike Kitcher, AM., DSM., Deputy Chief of Joint Operations, dalam paparannya menjelaskan tentang kerja sama militer gabungan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Australia (ADF), dengan tujuan meningkatkan kemajuan dan pencapaian bersama. Hal ini didorong oleh tanggung jawab Indonesia dan Australia sebagai dua negara yang paling berpengaruh di kawasan, sehingga diperlukan kerja sama untuk meningkatkan keamanan kawasan, guna menciptakan lingkungan yang terbuka dan sejahtera, untuk menghadapi tantangan bersama.
Pada sesi kedua pemaparan oleh Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., tentang “Kerja sama Keamanan Maritim Gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Australia”. Dalam kesimpulan pemaparannya, Rektor Unhan RI menekankan bahwa kerja sama keamanan maritim dengan paradigma baru memerlukan harmonisasi dan sinkronisasi agar Indonesia, Australia, dan semua organisasi regional dapat lebih memahami ancaman maritim terhadap keamanan manusia dan lingkungan. Selain itu, TNI dan ADF dapat merumuskan pola kerja bersama untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, baik militer maupun sipil, dalam mengembangkan kerangka kerja sama keamanan maritim yang sukses.
Acara tersebut dilanjutkan diskusi dan tanya jawab yang dipandu moderator Dosen Unhan RI, Editha Praditya Duarte, MIS., M.A.
Acara ditutup oleh Counsellor Defense Policy, Mr. Cris Mcilwain, diikuti dengan pemberian cinderamata oleh Rektor Unhan RI kepada Air Vice Marshal Mike Kitcher, AM., DSM., Deputy Chief of Joint Operations, dan Brigjen Matt Campbell.
Hadir dalam acara tersebut anggota Penasihat Senior IKAHAN, pejabat Kemhan RI, pejabat TNI AD, pejabat Eselon I, II dan III Unhan RI, pejabat TNI AL, TNI AU, mahasiswa KIBI Pusbahasa Kemhan RI, Mahasiswa Program Kerja Sama Pertahanan, anggota IKAHAN, dan Mahasiswa Program Magister (S2), program Doktoral (S3) Unhan RI.
(Humas Unhan RI)