Bogor- Rektor Unhan RI Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., didampingi oleh Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.S., Apt., secara resmi membuka 4TH International Conference on Pharmaceutical Sciences and Military Pharmacy (ICOPMAP) in conjuction with 2024 PEaRLS diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Militer Unhan RI berkolaborasi dengan Pharmaceutical Education and Research Leadership Summit (PEaRLS). Konferensi ini diadakan selama dua hari mulai dari tanggal 6 S.d 7 September 2024 secara daring dan luring di Gedung Auditorium Lt.2, Kampus Unhan RI Sentul, Bogor. Jumat (6/9).
Konferensi 4th ICOMAP menghadirkan keynote speaker Vice Chairman of National Research and Innovation Agency Vice Admiral (Ret.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD, ASEAN Eng., Director General of Higher Education, Research, and Technology, Ministry of Education, Culture, Research, and Technology Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris, M.Sc., Director of the Australian Defence Force Malaria and Infectious Disease (ADFMIDI) Prof. G. Dennis Shanks.,
Rektor Unhan RI menyampaikan, pentingnya inovasi dalam pendidikan farmasi militer untuk menghadapi tantangan kesehatan global dan menyesuaikan model pendidikan dengan kebutuhan operasional militer modern. Pendekatan inovatif yang diusulkan mencakup integrasi teknologi canggih, kolaborasi lintas disiplin, pengembangan keterampilan kepemimpinan, pembelajaran seumur hidup, serta promosi penelitian dan inovasi.
Rektor Unhan RI juga menegaskan bahwa perlunya peninjauan dan pembaruan kurikulum secara strategis agar tetap relevan, serta mengintegrasikan konsep “Sepuluh Bintang Apoteker” dari WHO dalam pendidikan farmasi militer. Tujuannya adalah untuk membentuk profesional yang tangguh dan adaptif di berbagai situasi militer.
Dekan FFM Unhan RI menyampaikan bahwa 4th ICOMAP kali ini mengusung tema “Memperkuat Pendidikan Farmasi melalui Ilmu Farmasi dan Kepemimpinan.” Acara ini bekerja sama dengan School of Pharmaceutical Sciences, Universiti Sains Malaysia (USM) dan menghadirkan 30 pembicara serta 93 peserta yang terdiri dari penyaji oral dan poster. Para peserta, termasuk taruna, praktisi farmasi militer, dosen, mahasiswa, dan peneliti, akan berdiskusi tentang berbagai topik, mulai dari kimia farmasi hingga kedokteran militer, serta pendidikan farmasi.
Konferensi ini menawarkan kesempatan unik bagi para peserta untuk berinteraksi dengan para ahli, akademisi, dan praktisi dari berbagai latar belakang, guna mengeksplorasi tren terkini, peluang, tantangan, dan inovasi dalam bidang farmasi. Selain itu, konferensi ini bertujuan membangun kolaborasi global di bidang ilmu farmasi dan kepemimpinan. Acara ini juga difasilitasi oleh beberapa sponsor industri farmasi terkemuka dan menyediakan platform bagi peserta untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal ilmiah kolaboratif.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari plenary speakers dan invited speakers dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
(Humas Unhan RI)