Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, meresmikan Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma, yang menjadi akses utama menuju kampus di Kompleks IPSC Sentul, Bogor. Peresmian ini dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi, antara lain Penasihat Kerohanian Hindu Kemhan Mayjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tanaya, serta pengurus pura dan tokoh masyarakat Hindu. Kegiatan ini bertempat di Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma, kompleks IPSC, Sentul Bogor.Jum’at (12/9)
Acara peresmian diawali dengan pelaksanaan dibuka dengan persembahyangan bersama, sebagai simbol penyucian tempat dan permohonan keberkahan, kemudian dilanjutkan dengan laporan pengurus pura, sambutan para pejabat, peresmian candi bentar, pemotongan pita, dan sesi foto bersama sebagai dokumentasi resmi.
Rektor Unhan RI, dalam sambutannya, menegaskan bahwa Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma merupakan simbol keberagaman, persatuan, dan keharmonisan yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Pura tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai wahana pendidikan nilai dan pembentukan karakter civitas academica Unhan RI.
Rektor Unhan RI juga menekankan bahwa agama membawa pesan moral universal yang dapat memperkuat etika dan integritas setiap individu. Kehadiran Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma menjadi bukti nyata komitmen Unhan RI untuk menciptakan lingkungan akademik yang seimbang antara pendidikan intelektual, pengembangan spiritual, dan pelestarian budaya. Dalam sambutannya, Rektor Unhan RI juga menekankan pentingnya menjaga kesucian pura agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai simbol nilai luhur dan persatuan bangsa.
Dalam kesempatan ini Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tanaya, dalam sambutannya menjelaskan filosofi mendalam dari nama Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma. Kata Wira melambangkan keberanian dan semangat kepahlawanan, Santi menandakan kedamaian dan ketenteraman, sedangkan Dharma merepresentasikan kebenaran dan kewajiban moral. Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tanaya juga menegaskan Pintu gerbang dua arah pura menggambarkan prinsip keterbukaan Tuhan yang menerima semua manusia tanpa membedakan latar belakang dan agama. Nilai-nilai filosofis yang harus dijunjung tinggi mencakup Dharma Tula (diskusi yang benar), Dharma Gita (budaya luhur), Dharma Dana (pengabdian tulus), dan Dharma Yatra (perjalanan suci).
Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tanaya juga menekankan Panca Satya, lima janji moral yang menjadi pedoman hidup, termasuk Satya Wacana (menjaga perkataan) dan Satya Semaya (menepati janji), sebagai landasan etika dan moral bagi generasi muda, terutama kadet pertahanan, dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada bangsa.
Dalam kesempatan ini Mayjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia, sebagai Penasihat Kerohanian Hindu Kemhan RI, menyampaikan bahwa Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma merupakan wujud keseimbangan antara pembangunan material dan spiritual. Pura ini menjadi sarana nyata untuk memperkuat harmoni Tri Hita Karana, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Mayjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan fisik dan non-fisik untuk menciptakan kedamaian, ketahanan, dan keharmonisan dalam masyarakat, sekaligus mendukung pembentukan karakter bangsa yang tangguh, berintegritas, dan berpijak pada nilai-nilai luhur, serta menekankan peran pura sebagai pusat spiritual yang membimbing mahasiswa dan kadet dalam menjalani kehidupan akademik dan pengabdian profesional secara seimbang.
Sementara Letkol (Purn) Jero Mangku| Gusti Ngurah Jelantik, selaku koordinator penggalangan dana sekaligus pengurus Pura menjelaskan bahwa pembangunan Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma bertujuan untuk menyediakan akses ibadah yang layak bagi mahasiswa dan kadet Hindu Unhan RI. Candi bentar diharapkan menghadirkan suasana sakral, estetis, dan mendukung kegiatan spiritual yang menyeimbangkan aktivitas akademik.
Selain fungsi ibadah, pura juga berperan sebagai pusat pendidikan nilai, tempat pengembangan spiritual, dan simbol kebersamaan seluruh umat Hindu. Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma masih memerlukan dukungan tambahan untuk penyempurnaan tembok dan ornamen, sehingga fasilitas ini dapat berfungsi optimal sebagai landmark pendidikan dan spiritual di lingkungan kampus. Sambutan pengurus juga menegaskan harapan agar Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma menjadi pusat spiritual yang menginspirasi generasi muda dalam meneladani nilai-nilai moral, disiplin, dan pengabdian.
Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma dibangun dengan tujuan utama menyediakan fasilitas ibadah yang layak bagi mahasiswa dan kadet Hindu Unhan RI, sekaligus menjadi landmark spiritual yang mencerminkan filosofi kebersamaan, kedamaian, dan keberanian. Gagasan pembangunannya dicetuskan oleh Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Dr. I Wayan Midhio, Rektor Unhan RI Ke-4 (Periode 2015-2018), sebagai penggagas utama, yang memiliki visi strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritual Hindu dalam lingkungan militer. Pembangunan Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma ini untuk memudahkan akses ibadah harian paragraf civitas akademika Unhan RI dan kadet Mahasiswa yang beragama Hindu yang wajib menjalankan persembahyangan tiga waktu, tetapi juga dirancang untuk menciptakan nuansa sakral dan estetis yang memperkaya lingkungan kampus Unhan RI.
Keberadaan Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma ini diharapkan dapat mendukung pengembangan nilai-nilai etika, moral, dan spiritual di lingkungan pendidikan tinggi pertahanan, sekaligus menjadi pusat pembelajaran bagi generasi muda untuk memahami harmoni antara pembangunan fisik dan spiritual. Melalui simbol-simbol filosofis seperti Panca Satya dan nilai Tri Hita Karana, pura ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang edukasi yang mengajarkan keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan, manusia, dan alam. Dengan demikian, Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma tidak hanya menjadi kebanggaan bagi umat Hindu, tetapi juga menjadi monumen nyata yang merefleksikan semangat kebhinekaan dan inklusivitas di bawah naungan Pancasila, khususnya dalam lingkungan TNI dan Universitas Pertahanan.
Peresmian Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma dilakukan secara resmi oleh Rektor Unhan RI dengan pemotongan pita sebagai tanda resmi dibukanya akses utama menuju kampus. Momen ini menjadi simbol nyata integrasi antara pendidikan, spiritualitas, dan budaya di Universitas Pertahanan, sekaligus menegaskan komitmen institusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang harmonis dan berorientasi pada pengembangan karakter bangsa.
Peresmian Candi Bentar Pura Wira Santi Dharma tidak hanya memperkuat fasilitas ibadah bagi umat Hindu, tetapi juga menegaskan nilai-nilai universal tentang keberagaman, persatuan, dan harmoni yang menjadi fondasi pendidikan pertahanan. Pura ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran spiritual dan etika, inspirasi generasi muda, serta simbol integrasi antara pembangunan fisik dan non-fisik, yang mendukung terciptanya civitas akademika yang berkarakter, berbudaya, dan berintegritas.
(Humas Unhan RI).
Tim Peliput: Agus/Irfan/Dwiki
Reporter. : Agus
Editor. : M. Taher.