Sentul — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menegaskan bahwa kekuatan pertahanan negara modern tidak hanya bertumpu pada alutsista, tetapi juga pada kemandirian di bidang kesehatan nasional. Inovasi menjadi kunci, terutama yang digerakkan oleh generasi muda, termasuk para kadet mahasiswa Unhan RI. Dengan rerata IQ di atas 120 serta rekam jejak prestasi akademik dan riset yang kuat, para kadet dipersiapkan untuk menjadi pionir dalam pengembangan teknologi farmasi dan vaksin strategis, yang sangat dibutuhkan dalam situasi krisis dan kedaruratan perang. Penegasan ini disampaikan saat menerima audiensi CEO PT.Etana Biotechnologies Indonesia, Nathan Tirtana, di VIP Lounge Kampus Unhan RI, Sentul-Bogor, Rabu (16/7).
Audiensi ini merupakan bagian dari langkah konkret dalam membangun sinergi antara institusi pendidikan pertahanan dan industri bioteknologi nasional, guna memperkuat ketahanan kesehatan sebagai unsur penting dalam pertahanan semesta.
Rektor Unhan RI hadir didampingi oleh Wakil Rektor IV, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., Dekan Fakultas Farmasi Militer (FFM) Unhan RI, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., Wakil Dekan FFM Unhan RI, Brigjen TNI Dr. Drs. apt. Adi Priyono, M.Kes., Pengembang Penilaian Pendidikan Madya Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Kolonel Inf Dehes Sandy, S.Psi., M.I.P., serta Analis Kebijakan Madya Bidang Kerja Sama, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus., bersama para Kepala Program Studi di lingkungan FFM Unhan RI.
Sementara itu, delegasi PT. Etana dipimpin langsung oleh CEO Nathan Tirtana didampingi pejabat dari Divisi Business Development, Innovation Center, Corporate Relations, serta Medical Stakeholder Management, termasuk perwakilan dari bidang kerja sama dan kehumasan.
Dalam diskusi, ini Rektor Unhan RI menekankan pentingnya mengarahkan seluruh aktivitas riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat pada pembangunan postur pertahanan yang adaptif dan mandiri. Fokus diberikan pada kesiapan menghadapi ancaman non-militer seperti pandemi, perang biologis, serta gangguan rantai pasok kesehatan.
Dekan FFM Unhan RI juga memaparkan roadmap riset 2025–2029 yang difokuskan pada penyakit malaria dan tuberkulosis (TBC), mengingat keduanya berdampak langsung terhadap kesiapan prajurit di medan tugas. Riset turut diarahkan pada produk strategis, seperti sampo kertas untuk operasional lapangan, masker kamuflase generasi baru, serta agen non-mematikan berbasis bahan alami seperti gas air mata. Produk-produk ini dikembangkan di laboratorium kampus sebagai bagian dari ekosistem riset pertahanan terapan.
Dari sisi capaian akademik, Dekan FFM Unhan RI menjelaskan, Kadet mahasiswa S1 Farmasi Militer Unhan RI telah berhasil menembus publikasi di jurnal internasional bereputasi (Q1/Q2), mencerminkan kontribusi nyata dalam membangun generasi teknokrat pertahanan. Setiap riset diarahkan hingga tahap prototipe agar dapat segera diujicobakan dan diterapkan di satuan militer maupun dalam situasi darurat nasional.
Dalam kesempatan ini CEO PT. Etana menyambut baik potensi kerja sama tersebut, termasuk dalam hal penguatan laboratorium, program magang kadet, serta pengembangan vaksin berbasis mRNA dan protein rekombinan. Perusahaan juga menyatakan minatnya untuk membentuk Konsorsium Vaksin Strategis Nasional bersama Unhan RI dan mitra lainnya.
Rektor Unhan RI menilai kehadiran CEO PT Etana Biotechnologies Indonesia, membuka peluang strategis bagi kadet untuk terlibat langsung dalam pengembangan inovasi pertahanan kesehatan. Beliau mendorong agar kemitraan ini segera diformalkan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS), sebagai dasar pelaksanaan program magang, riset terapan, dan penguatan kapasitas laboratorium secara konkret.
Audiensi ini menegaskan pentingnya membangun kolaborasi yang tidak bersifat simbolis, melainkan benar-benar efektif, terukur, dan berdampak nyata bagi sektor pertahanan dan masyarakat luas. Ketahanan nasional saat ini menuntut kecepatan, kemandirian, dan keberanian dalam mengambil langkah strategis berbasis sains dan teknologi.
Unhan RI tetap konsisten pada komitmennya untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan farmasi militer dan ketahanan kesehatan nasional sebagai bagian integral dari sistem pertahanan modern.
(Humas Unhan RI)