Bogor – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menggelar Seminar Hari Lahir Pancasila dengan tema “Implementasi Pancasila untuk Memperkokoh Nasionalisme dan Bela Negara Pada Civitas Akademika Perguruan Tinggi”, dibuka oleh Rektor Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD, ASEAN Eng., selaku Pembicara Kunci. Seminar dilaksanakan melalui daring dan luring di Gd. Auditorium Kampus Bela Negara Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul, Jawa Barat. Rabu, (29/06/2022).
Seminar Hari Lahir Pancasila menghadirkan dua narasumber yaitu, Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah, S.H., M.H., dengan topik “Pancasila Jiwa Bangsa dan Nasionalisme” dan Guru Besar Unhan RI yang juga Direktur Eksekutif LSP Quantum HRM Internasional Prof. Dr. Ir. Pribadiyono, M.S., dengan topik “Implementasi Pancasila dalam Bela Negara”. Selaku Moderator Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M., alumni Program Doktor Unhan RI.
Rektor Unhan RI mengatakan, Pancasila suatu ideologi yang sudah terbukti kesaktiannya di Republik Indonesia. Ideologi negara merupakan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, peringatan hari lahir Pancasila setiap tahun harus wajib dilaksanakan, harus lebih ditingkatkan pemahaman dan implementasinya. Rektor Unhan RI selalu berupaya untuk meningkatkan Patriotisme dan Nasionalisme dari seluruh Sivitas Akademika Unhan RI. Karena Unhan RI sudah menyatakan sebagai kampus bela negara. Awal bulan lalu Rektor Unhan RI menjadi pembicara di UNS, UNS adalah kampus yang menyatakan Benteng Pancasila. Sudah cukup banyak kampus-kampus yang memiliki afiliasi kepada bidang-bidang yang terkait dengan bela negara, diantaranya Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta, Jogja, Surabaya itu, juga sudah menyatakan sebagai kampus bela negara. Penting untuk dipahami bahwa sudah banyak Perguruan Tinggi yang memang berafiliasi untuk mengedepankan karakter Pancasila, Patriotisme, dan Nasionalisme untuk seluruh mahasiswa. Rektor Unhan RI menekankan kepada Direktur Doktor (S-3) Unhan RI agar seminar peringatan hari lahir Pancasila dijadikan tradisi dan menjadi program regular dari Program Studi S-3 Unhan RI. Unhan RI selalu berupaya meningkatkan dan memupuk rasa Nasionalisme dan Patriotisme.
Secara yuridis formal, Pancasila adalah dasar negara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum. Secara filosofis, Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. Nilai-nilai luhur Pancasila harus dihayati untuk menjadi karakter seluruh masyarakat sehingga terwujud identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Sejarah membuktikan, peran penting lembaga pendidikan dalam menjaga dan meningkatkan kejayaan suatu bangsa. Kualitas pendidikan nasional menjadi tolak ukur keberhasilan memperkuat jati diri/identitas nasional sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara. Pendidikan nasional juga harus mengakar dari budaya nasional yang merupakan gabungan dan kombinasi berbagai unsur budaya asli daerah, yang berkembang dari waktu ke waktu seiring kemajuan peradaban. Pendidikan nasional mengutamakan lembaga pendidikan, tenaga pendidikan dan peserta didik yang menjunjung tinggi ideologi negara.
Tingginya kualitas pendidikan nasional, mendorong terbentuknya ketahanan nasional yang kokoh, menghadapi serangan dari luar baik serangan ideologi, ekonomi, budaya, maupun serangan fisik. Pertentangan suku/etnis, pertentangan agama, pertentangan ras, dan pertentangan golongan, membelenggu terwujudnya ketahanan sosial-budaya berakibat rendahnya nasionalisme dan patriotisme. Pendidikan pada semua strata harus mengajarkan nilai-nilai kebajikan memahami perbedaan suku/etnis, agama, ras, dan golongan bukan untuk dipertentangkan. Berbeda keyakinan tidak berarti bermusuhan.
Pancasila adalah falsafah humanisme yang religius dengan pengakuan, bahwa manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan YME. Sebagai makhluk, maka manusia dalam kehidupannya selalu menjaga keseimbangan hubungan ke atas dengan sang pencipta, dan hubungan dengan sesama makhluk ciptaan lainnya serta alam semesta. Manusia dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan makhluk ciptaan lain untuk bisa memahami firman dan wahyu dari Tuhan YME, sekaligus mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Berkat keyakinan, ilmu dan pengetahuan, maka manusia dapat hidup bersama manusia lainnya dalam suatu masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia di tengah masyarakat dunia.
Masyarakat Indonesia yang multikultural sangat penting menjaga kerukunan hidup dan toleransi sebagai unsur utama terciptanya stabilitas keamanan dan ketahanan nasional. Lembaga pendidikan berperan penting mencetak hasil didik yang nasionalis dan patriot sekaligus meningkatkan kerukunan antar suku, umat beragama, ras, dan golongan, guna meningkatkan persatuan dan kesatuan. Tenaga pendidik dan peserta didik harus yakin bahwa proses belajar mengajar di kelas adalah ibadah kepada Tuhan YME. Keduanya harus yakin ideologi Pancasila adalah yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
Diharapkan, Seminar Hari Lahir Pancasila dapat menggugah kesadaran bangsa Indonesia, bahwa menjiwai Pancasila tidak hanya sekedar menghafal dan sebatas mengetahui Pancasila dari sila per silanya. Apalagi sebagai civitas akademika perguruan tinggi, ada tanggung jawab moral sebagai bangsa Indonesia, untuk terus melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila melalui pengamalan dilingkungan sehari-hari. Tanggung jawab bangsa Indonesia tidak hanya pada diri sendiri, namun ada tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di lingkup keluarga, lingkungan masyarakat, kampus hingga lingkup terluas yakni negara Indonesia.
Turut hadir dalam Seminar Hari Lahir Pancasila antara lain Pejabat Eselon I, II, III Unhan RI, Dosen Unhan RI, Kadet Mahasiswa Vokasi Politeknik Pertahanan D-3 Belu NTT, Kadet Mahasiswa S-1 dan Mahasiswa S-2 Unhan RI, Mahasiswa S-3 dari Unhan RI, ITB, UI, UNPAD, IPB, UGM, UNAIR, ITS, serta 400 peserta undangan lainnya yang mengikuti seminar melalui daring zoom meeting.
(Humas Unhan RI).