Sentul – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., membuka sesi wawancara media dalam rangka kunjungan Komisi I DPR RI dengan penekanan pada capaian dan potensi sivitas akademika Unhan RI. Dalam pernyataannya, Rektor Unhan RI menyampaikan bahwa mahasiswa Unhan RI terus menunjukkan daya cipta dan inovasi di berbagai bidang, termasuk keberhasilan meluncurkan satelit mandiri serta pengembangan teknologi robotik untuk keperluan kemanusiaan dan pertahanan.
Rektor Unhan RI juga menegaskan “Mayoritas mahasiswa Unhan memiliki tingkat intelegensi tinggi dan perlu tantangan untuk terus berkembang. Universitas Pertahanan RI berkomitmen menciptakan ruang belajar yang aplikatif, inovatif, dan solutif demi menjawab kebutuhan pertahanan nasional. Dukungan terhadap sarana pendidikan dan akomodasi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kualitas pembelajaran”.
Rektor Unhan RI juga menegaskan bahwa kunjungan Komisi I DPR RI menjadi momentum penting untuk menyampaikan kebutuhan strategis Unhan RI, termasuk pemenuhan infrastruktur pendidikan serta penguatan kerja sama kelembagaan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dr. Dave Akbarshah Fikarno Laksono, M.E., menyampaikan apresiasi atas pencapaian Unhan RI dan menjelaskan bahwa Unhan memiliki standar kelembagaan serta visi pendidikan yang perlu terus diperkuat. Delegasi Komisi I melihat langsung bagaimana fasilitas kampus dikelola dengan baik serta bagaimana peran Unhan dalam mencetak kader-kader unggul bangsa.
Dr. Dave Akbarshah Fikarno Laksono, M.E., menegaskan “Generasi muda lulusan Unhan telah siap mengisi berbagai sektor strategis. Negara memiliki kewajiban memastikan penempatan dan penguatan kapasitas mereka di lini pengabdian yang tepat. Kami akan terus mendukung agar lulusan Unhan mampu tampil sebagai pemimpin masa depan bangsa”.
Dalam sesi wawancara yang sama, Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang, menyoroti relevansi Program Studi Diplomasi Pertahanan yang dinilai memiliki posisi strategis dalam konteks geopolitik global saat ini. Perhatian difokuskan pada pembaruan kurikulum dan perlunya kolaborasi antara lembaga dalam penguatan kompetensi diplomasi generasi muda Indonesia.
Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang, juga menegaskan “Diplomasi pertahanan sangat penting bagi posisi Indonesia sebagai negara nonblok. Prodi terkait harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan dinamika global. Kolaborasi dengan kementerian serta lembaga strategis lainnya menjadi kunci dalam mencetak lulusan yang tangguh dan adaptif”.
Sesi wawancara ini menegaskan komitmen bersama antara Unhan RI dan Komisi I DPR RI dalam membangun sistem pendidikan tinggi pertahanan yang unggul, relevan, dan responsif terhadap kebutuhan bangsa. Kolaborasi berkelanjutan diharapkan mampu mendorong kemajuan Unhan RI sebagai institusi pencetak pemimpin strategis nasional yang siap menghadapi tantangan global.
(Humas Unhan RI).