Jakarta – Universitas Pertahanan RI hadir pada kegiatan workshop Ke-15 Track II Network of ASEAN Defence and Security Institutions (NADI), dengan tema, “ASEAN Security Challenges in the Next Five Years (2023-2027)”. Delegasi Unhan RI dipimpin langsung Ketua LPPPM Unhan RI Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya, M.A., workshop Track II NADI ini diselenggarakan oleh Strategic Studies Center (SSC), National Defence Studies Institute (NDSI) Thailand, dimulai tanggal 28 s.d 30 Juni 2022, melalui video confrence. Selasa (28/06/2022).
Perwakilan delegasi Unhan RI terdiri dari Dosen Diplomasi Pertahanan Unhan RI Prof. Dr. Anak Agung Banyu Perwita, M.A., Ph.D., Dosen Prodi Manajemen Pertahanan Mayjen TNI (Purn) Dr. Agung Risdhianto, MDA., serta Kapus Relevansi dan Manajemen Pendidikan LPPPM Unhan RI Kolonel (KH/W) Roselina Peni K., M.Si (Han).
Workshop Ke-15 Track II NADI dibuka oleh Director of Strategic Studies Center (SSC), National Defence Studies Institute (NDSI) Thailand, Major General Pratuang Piyakapho, yang dilanjutkan dengan agenda sesi pertama, pemaparan oleh Senior Fellow at Chulalongkorn University’s Institute of Security and International Studies Mr. Kavi Chongkittavorn, dengan tema “Prospects and Challenges to ASEAN Security”.
Agenda sesi kedua workshop ini pemaparan oleh masing-masing perwakilan delegasi, dengan topik pembahasan, “Common Security Challenges to ASEAN in the next five years (2023-2027)”. Pemaparan pada agenda hari pertama ini dilaksanakan oleh perwakilan dari Indonesia (CSSRD, TNI), Cambodia (GDPFA), Lao PDR (MOD), Malaysia (MiDAS), Philippines (OSSSM), Philippines (NDCP), Thailand (SSC), Brunei (SHHBIDSS).
Kegiatan agenda pada hari kedua sesi ketiga pemaparan tentang “Future Scenarios for ASEAN Security in the next five years (2023-2027)”, yang akan dilaksanakan oleh perwakilan delegasi dari Unhan RI (RIDU), Brunei (SHHBIDSS), Myanmar (OCAFT), Malaysia (NDUM), Singapore (RSIS) dan Vietnam (IDS).
Mewakili delegasi Unhan RI Prof. Dr. Anak Agung Banyu Perwita, M.A., Ph.D., memaparkan materi terkait “Future Scenarios For ASEAN Security In The Next Five Years”. Dalam pemaparannya dijelaskan, perubahan dinamika lingkungan geopolitik dan geostrategis yang sangat dinamis di Asia Tenggara, berimplikasi pada aspek keamanan, sehingga hal ini akan mengubah persepsi ancaman, untuk itu sangat penting ASEAN memiliki skenario keamanan dilingkup regional yang terpadu.
Dalam pemaparannya, perwakilan delegasi Unhan RI menjelaskan, empat domain yang terkait dalam masalah keamanan kontemporer di wilayah. Keempat domain keamanan kontemporer tersebut yaitu, domain pertama, stabilitas internal negara anggota ASEAN, seperti pelaksanaan demokrasi, separatisme, radikalisme religius dan konflik sosial. Domain kedua adalah masalah keamanan di wilayah ini, seperti perselisihan teritorial yang masih bisa terjadi di antara negara anggota ASEAN.
Domain ketiga masalah masalah keamanan di wilayah yang lebih luas seperti di Semenanjung Korea yang juga dapat memberikan dampak serius pada Asia Tenggara dan akhirnya, dan domain keempat adalah keamanan global yang dapat memberikan konsekuensi serius dibidang ekonomi, politik dan militer seperti perang yang terjadi di Ukraina.
Workshop Track II NADI ini merupakan wadah komunikasi dan think thank dari setiap perwakilan negara ASEAN yang titik beratnya menghasilkan rekomendasi-rekomendasi berupa kajian akademis tentang isu-isu pertahanan strategis khususnya di kawasan Asia tenggara.
(Humas Unhan RI)