Jakarta – Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto, S.I.P., M.Si., M.(Han), dosen tetap pada Program Studi Strategi Perang Semesta, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), berhasil meraih Juara II dalam Lomba Esai Kepahlawanan D.I. Pandjaitan tingkat nasional. Kegiatan ini diselenggarakan oleh DIP Institute Jakarta sebagai bagian dari rangkaian peringatan 100 tahun kelahiran Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal Anumerta D.I. Pandjaitan. Rabu (11/6).
Melalui karya ilmiah reflektif berjudul “Filantropi D.I. Pandjaitan: Warisan Kemanusiaan Seabad”, Mayjen TNI Dr. Priyanto menampilkan dimensi kemanusiaan dari sosok Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, menggarisbawahi peran beliau sebagai tokoh dengan integritas moral tinggi dan dedikasi kemanusiaan yang melampaui konteks militeristik semata. Esai ini mengajak pembaca untuk menafsirkan ulang narasi sejarah dalam cahaya kebajikan universal, menjadikan nilai patriotisme sebagai sesuatu yang hidup dan relevan dalam dinamika sosial saat ini.
Penyelenggaraan lomba esai ini merefleksikan peran penting literasi sejarah dalam mendukung pembentukan identitas kebangsaan yang kritis dan inklusif. Dalam konteks akademik, esai bukan hanya sarana ekspresi gagasan, tetapi juga wahana refleksi ilmiah yang menghubungkan memori kolektif bangsa dengan tantangan kontemporer. Upaya ini memperlihatkan bagaimana dunia pendidikan dan pertahanan dapat berkolaborasi dalam menguatkan kesadaran sejarah sekaligus membentuk karakter patriotik yang berbasis pada pengetahuan.
Lomba ini terbuka bagi peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar sekolah dasar hingga kalangan militer dan akademisi. Desain inklusif ini tidak hanya memperluas jangkauan partisipasi, tetapi juga mempertegas pentingnya pendekatan multidisipliner dan lintas generasi dalam membangun narasi kebangsaan yang holistik.
Beberapa nilai penting yang dapat diperoleh dari kegiatan ini antara lain:
1. Revitalisasi Sejarah melalui Kajian Ilmiah: Peserta didorong untuk meninjau kembali tokoh-tokoh sejarah melalui riset dan pemikiran kritis berbasis data.
2. Penguatan Patriotisme Intelektual: Semangat cinta tanah air dikembangkan dalam bentuk argumentasi rasional dan etis, tidak hanya dalam bentuk simbolik atau seremonial.
3. Integrasi Militer dan Akademik: Partisipasi kalangan TNI/POLRI dalam kompetisi ini menciptakan ruang dialog antara praktik pertahanan dan ranah keilmuan.
4. Transmisi Nilai Antar-Generasi: Dengan rentang peserta yang luas, kompetisi ini menjadi wahana pembelajaran nilai kebangsaan yang berkelanjutan dan berakar pada sejarah nasional.
Prosesi penganugerahan yang dilakukan langsung oleh tokoh nasional seperti Ibu Prof.Dr. Meutia Farida Swasono Putri kandung Bapak Proklamator Mohammad Hatta dan Bapak Rianto Nurhadi MT Haryono putra dari pahlawan revolusi Letnan Jenderal TNI (Anumerta) M.T. Haryono, menandai bukan hanya bentuk penghormatan simbolik, tetapi juga representasi dari pengakuan atas kontribusi pemikiran yang berakar pada nilai sejarah dan kemanusiaan. Dalam konteks ini, prestasi Mayjen TNI Dr. Priyanto menjadi penanda penting bagi institusi pendidikan pertahanan dalam mencetak intelektual yang tidak hanya kompeten secara strategis, tetapi juga memiliki kepekaan historis dan etis.
Capaian tersebut tidak hanya merefleksikan keberhasilan Mayjen TNI Dr. Priyanto, tetapi juga menjadi representasi konkret dari visi strategis Unhan RI menjadi World Class Defense University dalam mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan ke dalam kajian akademik yang kritis dan berorientasi masa depan. Melalui kompetisi esai bertema historis-patriotik seperti ini, Unhan RI menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi pertahanan yang berkomitmen membentuk intelektual strategis dengan kesadaran sejarah yang mendalam dan patriotisme ilmiah yang kontekstual. Sehingga Kompetisi ini dapat diwujudkan sebagai agenda pembinaan karakter kebangsaan yang berbasis keilmuan, guna memperkuat fondasi ideologis pertahanan negara dalam kerangka pembangunan nasional yang berkelanjutan.
(Humas Unhan RI).