Bogor – Fakultas Farmasi Militer (FFM) Unhan RI melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan program Vaksinasi Covid-19 dengan tema “Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19 Sebagai Wujud Bela Negara” bertempat di Puskesmas Citeureup, Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Sabtu, 10 April 2021.
Kegiatan penyuluhan vaksinasi diikuti sekitar 600 orang yang terdiri dari guru dan lansia (calon jamaah haji) se-kecamatan Cireureup ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Citeureup dr. Nining Sunengsih, MARS dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S yang dilanjutkan dengan Penyerahan plakat dan foto bersama. Melalui Kegiatan sepakat akan ditindak lanjuti dengan perjanjian kerja sama antara Fakultas Farmasi Militer Unhan RI dengan Puskesmas Citeureup.
Pemateri penyuluhan mengenai vaksinasi covid-19 disampaikan oleh Wakil Dekan Farmasi Militer Unhan RI Kolonel Laut (K/W) Dr. apt. Widyati, M. Clin Pharm, membahas aspek Therapeutic Vaksinasi Covid-19, pemateri selanjutnya oleh Dosen FFM Unhan RI Dr. apt. Bantari Wisnu Kusuma Wardhani, M. Biomed tentang pengenalan vaksinasi, dilanjutkan oleh Apt. Syahrul Tuba, S.Farm., M.Clin.Pharm tentang Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Vaksinasi.
Wakil Dekan Farmasi Militer Unhan RI dalam paparannya membahas tentang aspek Therapeutic Vaksinasi Covid-19. Dijelaskan bahwa Vaksin disuntikkan dua kali dengan Suntikan pertama untuk membentuk proteksi, suntikan dua memperkuat proteksi, Vaksin tidak boleh diganti jenis karena belum pernah diujikan sebelumnya dan tidak boleh ganti merek (dosis 1 dan dossis 2 berbeda), Vaksin dua jenis berbeda tidak boleh diberikan bersamaan.
Vaksin mRNA aman diberikan kepada orang yang pernah terpapar ataupun terinfeksi COVID-19. Viral testing, serologic testing sebelum vaksinasi tidak direkomendasikan (CDC, 2021), Vaksinasi pasien yang sedang dirawat karena COVID-19 ditangguhkan sampai dinyatakan boleh KRS dan menjalani masa pemulihan beberapa bulan pasca infeksi. Untuk pasien yang terinfeksi setelah mendapat vaksin tetap boleh mendapat anti-virus, monoklonal antibodi, dan plasma konvalescen.
Vaksinasi pada sakit akut tergantung keparahan gejala dan etiologi penyakit, secara umum tunda vaksinasi pada pasien dengan sakit sedang dan berat. Gunakan secara hati-hati pada pasien dengan kelaianan perdarahan seperti trombocitopenia, karena perdarahan/hematoma dapat terjadi dengan penyuntikan intra-muscular (i.m).
Dosen Farmasi Militer menjelaskan Vaksinasi adalah program pemerintah secara nasional untuk melindungi warga negara dari penyebaran penyakit covid-19 dengan proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Sedangkan Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit infeksi sehingga apabila suatu saat terkena infeksi yang sama, tidak akan sakit atau memiliki gejala yang ringan. Imunitas adalah kemampuan tubuh melawan suatu penyakit infeksi.
Dijelaskan juga bagaimana mengantisipasi kejadian pasca vaksinasi (KIPI) diantaranya jika mengalami reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan. Antisipasinya adalah kompres dingin pada lokasi yang sakit dan penggunaan obat Antalgin atau parasetamol.
Reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, sakit kepala. Antisipasinya adalah minum lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres dingin pada lokasi yang sakit dan penggunaan obat antalgin/parasetamol.
Setelah warga melaksanakan vaksinasi diberikan souvenir dan leaflet untuk mengakhiri kegiatan pengabdian dan penyuluhan vaksinasi covid-19 dipimpin oleh Dekan Fakultas Farmasi Militer Unhan RI dihadiri dosen FFM, Staf, pegawai Puskesmas Citeureup serta warga Citeurep Kab. Bogor.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan