Sentul – Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan (FTTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan topik “Inovasi Material Tahan Ledakan untuk Ketahanan Infrastruktur Strategis Pertahanan”, Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FTTP Unhan RI, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., bertempat di Ruang Serbaguna, Lantai 2, Gedung Auditorium, Kampus Bela Negara Unhan RI, Sentul, Bogor. Kamis (5/6).
Kuliah pakar ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Mohammad Roslee Rashid dari Wirtgen Group yang turut didampingi oleh Director of PT Gaya Makmur Tractors, Yulius Siku, serta Prof. Dr. Ir. Mohammed Alias Yusof dari National Defence University of Malaysia. Bertindak sebagai moderator dalam kegiatan ini adalah Ir. Ricky Harianja, S.T.P., M.T., dosen Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan Unhan RI.
Dalam sambutannya, Dekan FTTP Unhan RI, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., menegaskan bahwa inovasi material tahan ledakan merupakan elemen krusial dalam strategi pertahanan nasional. Di tengah meningkatnya ancaman asimetris, ketidakpastian geopolitik, dan bentuk peperangan non-konvensional, ketahanan infrastruktur strategis menjadi prioritas utama. Pengembangan material seperti Fiber Reinforced Polymers, High-Performance Concrete, serta sistem struktur berlapis dinilai sebagai solusi vital dalam menjaga keberlanjutan fungsi pusat komando, pangkalan udara, pos perbatasan, dan jalur logistik militer, baik dalam situasi damai maupun konflik.
Program Studi Teknik Sipil FTTP Unhan RI terus berperan aktif sebagai kontributor nasional dalam penguatan inovasi pertahanan melalui sinergi antara riset akademik dan kebutuhan operasional militer. Salah satu inisiatif yang tengah dijalankan adalah penelitian pengembangan material self-healing untuk landasan pacu di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Inovasi ini mencerminkan komitmen institusi dalam membangun infrastruktur pertahanan yang tangguh dan adaptif, melalui kolaborasi strategis bersama lembaga pemerintah, insinyur militer, serta mitra industri seperti Wirtgen Group.
Mohammad Roslee Rashid dari Wirtgen Group sebagai pemapar pertama menyoroti kontribusi Wirtgen Group dan GM Tractors sebagai mitra teknologi konstruksi jalan di Indonesia. Inovasi yang diperkenalkan mencakup teknologi Mill and Patch untuk efisiensi perbaikan aspal, metode soil stabilization dalam memperkuat tanah dasar, serta teknologi Slipform Concrete Paver untuk pengecoran beton secara otomatis tanpa bekisting. Teknologi ini sangat relevan untuk kebutuhan infrastruktur militer dan pengembangan wilayah 3T, ditunjang dengan kehadiran alat seperti HAMM Oscillation Rollers dan Vögele Finisher yang dilengkapi ErgoBasic Control Panel, guna meningkatkan efektivitas pekerjaan di lapangan.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Mohammed Alias Yusof menyoroti pentingnya pengembangan blast-resistant concrete sebagai respon atas keterbatasan beton konvensional dalam menghadapi tekanan kejut akibat ledakan. Berbagai jenis material seperti HPC, UHPC, SFRC, dan Hybrid Fiber Concrete dijelaskan secara teknis, termasuk desain campuran dan performa struktural berdasarkan simulasi ancaman ledakan. Hasil uji laboratorium dan uji lapangan menunjukkan keunggulan material berserat dalam mempertahankan integritas struktur saat terkena gelombang kejut.
Sesi diskusi berlangsung secara aktif dan interaktif, mencerminkan antusiasme tinggi dari para Kadet Mahasiswa FTTP Unhan RI terhadap penerapan teknologi konstruksi dan material tahan ledakan dalam pengembangan infrastruktur pertahanan. Diskusi ini turut membuka peluang penguatan jejaring riset dan kolaborasi strategis antara perguruan tinggi, sektor industri, serta pemangku kepentingan pertahanan dalam menjawab tantangan keamanan di masa depan melalui pendekatan rekayasa yang berbasis sains dan teknologi.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan cinderamata oleh Dekan FTTP Unhan RI kepada Narasumber dan moderator yang dilanjutkan dengan pelaksanaan sesi foto bersama.
(Humas Unhan RI).