Bogor – Mahasiswa Prodi Keamanan Maritim (KM) FKN Unhan RI melaksanakan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) hari keempat, bekerja sama dengan Negara Australia, Singapura, dan Prancis dengan tema “MDA & MSA by French Defense Policy”, Dipimpin oleh Dekan FKN Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han), melalui daring zoom meeting. Kamis, (16/6/2022).
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Program Studi Keamanan Maritim Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, S.E., M.Si., CIQnR., didampingi oleh Laksamana Madya TNI (Purn.) Dr. Widodo, M.Sc., Laksamana Muda TNI (Purn.) Ir. Budiman Djoko Said, M.M., Laksamana Pertama TNI Dr. Endro Legowo, S.E., M.A.P., dan Ir. Bayu Asih Yulianto, M.Si., selaku Dosen Pendamping Mahasiswa Prodi KM FKN Unhan RI.
KKLN Prodi KM hari keempat menghadirkan narasumber dari Affiliated Researcher of IRASEC (Research Institute on Contemporary Southeast Asia), Dr. Eric Frécon, dipandu Moderator Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H.
Narasumber dalam paparannya menyampaikan bahwa kini China menjadi negara super power di bidang maritim yang saat ini, mulai diakui oleh hampir semua negara. Bukan hanya fokus pada perekonomian, China juga memperkuat militer khususnya di area nine dash line yang mereka akui dan masih jadi pembicaraan sampai sekarang. Untuk menyeimbangkan, beberapa negara besar mulai melakukan kerjasama, untuk mendukung ekonomi karena alasan pertahanan, yaitu dengan melakukan kerjasama militer agar tercipta balance of power terutama di bidang maritim.
Selain China, yang saat ini sedang bersaing di arena maritim khususnya di laut Asia Tenggara yaitu Amerika Serikat. Bukan bersaing, tetapi sebenarnya sedang menunjukkan kekuatan militernya dan hal ini yang membuat negara lain yang terlibat khususnya negara-negara di Asia Tenggara merasakan security dilemma. Dimana dengan meningkatnya kekuatan negara lain yang berdekatan dengan suatu negara menjadi ancaman tersendiri dan menimbulkan keresahan bagi negara tersebut.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan keamanan maritim, negara bisa melakukan kerjasama untuk mengkontrol lingkungan maritim, menjaga kedaulatan wilayah dan kapal-kapal, memberantas penjualan ilegal di laut, mempertahankan minat ekonomi maritimnya, mendukung domain maritim internasional yang aman, serta menyiapkan masa depan kelautan.
(Humas Unhan RI)