Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar Kuliah Umum yang disampaikan oleh Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, S.H., M.M. dengan tema “Bela Negara dan Keamanan Nasional untuk Keselamatan Bangsa”. Dilaksanakan di Gd. Auditorium Kampus Unhan, Kawasan IPSC Sentul-Bogor.Rabu, (28/3).
Kuliah Umum dibuka oleh Rektor Unhan Mayjen TNI Mayjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A. Paparan kuliah umum oleh Menkopolhukam diawali dengan pengambaran tentang proses awal kehidupan berbangsa dari tahun 1908 s.d. 1945, dimana pada tahun 1908 sudah ada kesadar berbangsa dengan berdirinya perkumpulan “Boedi Oetomo”.
Pada tahun 1928 timbul kesadaran politik di lingkungan kaum muda terdidik, mendorong kaum pemuda untuk mengadakan perkumpulan dan pertemuan-pertemuan pemuda yang melahirkan “Sumpah Pemuda. Dan pada tahun 1945 tekad membentuk NKRI dengan diawali Proklamasi kemerdekaan RI sehingga terbentuknya bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat (bebas dari Penjajahan).
Lebih lanjut Menko Polhukan menyampaikan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah cita-cita bangsa yang besifat merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, guna mewujudkan cita-cita ini tentunya ada berbagai rintangan yang perlu dihadapi antara lain persaingan global semakin meningkat, seperti tingkat daya saing sangat ditentukan oleh human capital (SDM), selain itu tantangan dan ancaman terhadap keutuhan bangsa Indonesia, meliputi terorisme, radikalime, illegal logging, ancaman siber., kejahatan lintas batas negara, separatisme dan hoax atau berita bohong, ujaran kebencian, provokasi, agitasi dan propaganda di media sosial Guna menghadapi ancaman ini perlu adanya peran Bela Negara dimana Bela Negara bagi setiap warga negara Indonesia adalah ”Hak” dan sekaligus menjadi ”Kewajiban” untuk menghadapi semua ancaman dan tantangan yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini dan pada masa yang akan datang.
Dalam Uraian Kuliah Umum ini Memko Polhukan menyampaikan upaya pembelaan negara didasari oleh empat konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Guna mewujudkan konsesnsus teresbut perlu Mengetahui tentang beberapa aspek yaitu sejarah pendirian NKRI, mengerti tujuan NKRI, memahami Konsensus Dasar Bangsa, meyakini kebenarannya dan terpanggil dan merasa memiliki kewajiban membela negara.
Mengakhiri kegiatan Kuliah Umumnya Menko Polhukam menyampaikan kepada seluruh Mahasiswa dan Dosen Unhan, Pertama Semua warga negara harus menyatukan tekad, ilmu dan pikiran melawan berbagai ancaman dan tantangan Bangsa, sebagai bentuk upaya pembelaan negara dan keamanan nasional untuk keselamatan bangsa kemudian, Kedua Membekali diri dengan penguasaan IPTEK dalam menghadapi ancaman baru melalui media sosial, berupa berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah bangsa.
Kuliah Umum ini tidak hanya diikuti mahasiswa Unhan tetapi juga dihadiri pejabat Eselon I, II, III dan IV Unhan serta seluruh Dosen di lingkungan Unhan. (Arh)
Aunthentifikasi : Kabag Humas Unhan.