Bogor — Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Mayjen TNI Dr. Totok Imam S., S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han)., memberikan pengarahan kepada para Kadet Mahasiswa Unhan RI dalam sesi latihan seni bela diri pencak silat di Kampus Bela Negara, Sentul, Bogor, Jumat (20/6).
Dalam arahannya, Warek III menekankan pentingnya seni bela diri tradisional seperti pencak silat sebagai media pembentukan karakter, disiplin, dan semangat bela negara. Ia juga menyampaikan bahwa pencak silat tidak hanya sebatas olahraga atau seni bela diri, melainkan warisan budaya yang sarat nilai kejuangan dan kearifan lokal.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat dan prestasi para kadet, Warek III turut melakukan demonstrasi pencak silat bersama kadet mahasiswa Unhan RI yang telah mengukir prestasi di berbagai kejuaraan. Demonstrasi ini menjadi simbol kuatnya sinergi antara pimpinan dan mahasiswa dalam mewujudkan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai kejuangan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) serta atlet nasional Mixed Martial Arts (MMA), Suwardi, yang ikut memberikan motivasi kepada para kadet. Suwardi juga membagikan ilmunya melalui demonstrasi teknik “mengunci”, sebuah teknik praktis yang lazim digunakan dalam bela diri militer.
Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan jurus tunggal baku versi IPSI dan jurus ganda oleh anggota PSHT , yang menampilkan keindahan seni sekaligus kekuatan teknik pencak silat
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Unhan RI dalam membangun sumber daya manusia pertahanan yang tangguh, berintegritas, serta berwawasan budaya — selaras dengan visi mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter dan fisik.
(Humas Unhan RI)