Bogor – Program Studi (Prodi) Sarjana Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unhan RI melaksanakan Kuliah Pakar Seri-15 dengan tema “The Pharmacists Mission in Disaster Preparedness and Response”. Kuliah Pakar dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD. ASEAN Eng., dan Dekan FKIK Unhan RI Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS., melalui daring zoom meeting. Kamis, (16/03).
Kuliah Pakar Prodi Sarjana Farmasi FKIK Unhan RI Seri-15 menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Kapusdiklat, National Disaster Management Agency (BNPB) Berton Suar Pelita Panjaitan, S.K.M., M.H.M., PhD., dengan topik “Overview of disasters and disaster management”. Narasumber kedua Ketua Himpunan Farmasi Militer IAI AIRCDRE (Ret) Dr. apt. Yuli Subiakto, M.Si., dengan topik “Pharmaceutical logistic readiness in management of disasters”. Narasumber ketiga International Pharmaceutical Federation (FIP) Dr. Zhengyu Chen, PhD, Senior Colonel Pharmacist (Retired)., dengan topik “The role of military pharmacist in management of disasters in the world”. Kuliah pakar dipandu oleh Dosen Farmasi FKIK Unhan RI Reynatha C.A. Pangsibidang, M.S.Farm., selaku Moderator.
Rektor Unhan RI menyampaikan bahwa bencana adalah gangguan serius terhadap fungsi suatu masyarakat, yang melibatkan dampak manusia, material, ekonomi atau lingkungan luas yang melebihi kemampuan masyarakat yang terkena dampak untuk mengatasi dengan menggunakan sumber dayanya sendiri. Misalnya, pandemi Covid-19, gempa di Cianjur Indonesia, dan gempa di Turki. Mereka menjadi bencana karena berdampak buruk dan serius terhadap kehidupan manusia, mata pencaharian, dan harta benda.
Kesiapsiagaan bencana mengacu pada langkah-langkah yang diambil untuk mempersiapkan dan mengurangi dampak buruk dari bencana. Dengan maksud untuk memprediksi dan jika memungkinkan mencegahnya, serta memitigasi dampaknya terhadap populasi yang rentan, dan merespons untuk mengatasi konsekuensinya secara efektif. Kesiapsiagaan bencana membutuhkan kontribusi dari berbagai bidang, mulai dari logistik hingga perawatan kesehatan.
Apoteker selalu membantu dalam keadaan darurat. Apoteker diakui atas peran vital mereka dalam logistik, pasokan obat, dan pengeluaran selama bencana. Selain itu, Apoteker memiliki peran integral dalam tanggap darurat kesehatan dan pemulihan dari bencana. Apoteker perlu ikut dalam perencanaan dan kesiapsiagaan bencana agar ada respons kesehatan yang tepat dalam keadaan darurat.
(Humas Unhan RI).