Bogor — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., secara resmi memberangkatkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan Kadet Mahasiswa Coas Unhan RI Corhot-1 untuk melaksanakan misi kemanusiaan penanganan bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Pulau Sumatra. Rektor Unhan RI menegaskan bahwa pengiriman Satgas ini merupakan tindak lanjut langsung atas penugasan dari pemerintah untuk memperkuat operasi penanganan darurat, sekaligus menunjukkan kontribusi nyata Unhan RI dalam mendukung tugas negara ketika masyarakat menghadapi situasi yang sangat membutuhkan bantuan segera. Tim Satgas Unhan RI dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran Militer (FKM) Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. dr. A.J. Didy Surachman, Sp.OT(K) Spine., S.H., M.HKes., MARS., terdiri dari 75 Kadet Mahasiswa FKM Unhan RI angkatan pertama profesi kesehatan, didampingi oleh 8 unsur staf pendukung. (Senin, 1/12).
Rektor Unhan RI dalam pengarahannya menekankan bahwa penugasan ini merupakan amanah sekaligus kehormatan yang diberikan negara, sehingga setiap kadet wajib menjalankan tugas dengan integritas, ketertiban, dan rasa hormat yang tinggi kepada masyarakat yang sedang mengalami penderitaan besar. Rektor Unhan RI menjelaskan bahwa kondisi bencana merupakan situasi krisis yang menuntut ketahanan mental, kedisiplinan operasi, dan kemampuan mengambil keputusan secara terukur. Para kadet diingatkan bahwa misi utama Satgas adalah penyelamatan nyawa, sehingga setiap tindakan harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tidak terpengaruh tekanan psikologis medan, serta tidak mengambil keputusan yang emosional. Rektor Unhan RI juga menegaskan pentingnya menjaga sikap, tidak bertindak di luar struktur komando, menghormati budaya masyarakat setempat, dan memastikan keselamatan personel sebagai prioritas utama.
Pada kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.Sos., S.I.P., M.Tr.(Han)., juga memberikan pembekalan tambahan dengan menekankan bahwa misi kemanusiaan ini harus dipahami dalam konteks standar penanganan bencana global. Para kadet diingatkan untuk mengutamakan keselamatan personel, menjaga disiplin, dan menerapkan prinsip universal operasi kemanusiaan seperti koordinasi terpadu, penggunaan sarana yang layak, serta tata kelola pengungsian yang tertib dan beretika. Warek III menegaskan bahwa pengalaman lapangan ini akan memperkuat kapasitas para kadet sebagai calon tenaga kesehatan militer yang siap menjalankan misi kemanusiaan sesuai praktik terbaik internasional.
Berdasarkan laporan awal, sejumlah wilayah terdampak masih dalam kondisi terisolasi, terdapat korban meninggal dalam jumlah signifikan, serta akses dasar seperti listrik, komunikasi, dan jalur logistik masih sangat terbatas. Para kadet ditugaskan untuk memperkuat layanan kesehatan darurat, melakukan evakuasi korban, mendampingi fasilitas kesehatan setempat, serta memberikan dukungan terhadap penanganan pengungsi melalui koordinasi terpadu dengan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, tenaga kesehatan daerah, dan unsur terkait lainnya.
(Humas Unhan RI)
Peliput: Agus N / Iyan / Thoni
Reporter: Agus N
Editor: M. Taher







