Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan, Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Agus Adriyanto, S.T., M.M., ASEAN Eng., menghadiri acara peluncuran edisi kedua buku biografi Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan serta jamuan makan malam yang digelar khidmat di Ballroom Four Seasons Hotel Jakarta. Kehadiran Rektor Unhan RI menjadi bagian dari peringatan 100 tahun Hari Lahir Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, yang diikuti oleh tokoh-tokoh nasional, keluarga besar pahlawan revolusi, serta generasi muda sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan keteladanan tokoh bangsa tersebut. Senin (9/6).
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Bapak Salomo Pandjaitan, Dipl.-Ing., putra Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, sekaligus Ketua Panitia. Dalam pidatonya, disampaikan bahwa peringatan ini tidak sekadar bentuk penghormatan keluarga, melainkan seruan nasional untuk kembali menghargai pengorbanan para pahlawan revolusi. Momentum peluncuran buku diharapkan menjadi sarana membangun kesadaran sejarah dan memperkuat nilai-nilai nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda.
Hadirin turut menyaksikan penayangan video pidato historis Jenderal TNI A.H. Nasution, yang merupakan saksi hidup sekaligus korban selamat dari peristiwa G30S/PKI. Dalam pidato tersebut, Jenderal Nasution menegaskan rekan-rekannya yang gugur adalah patriot sejati yang rela mengorbankan jiwa raga demi bangsa. Pesan-pesan tersebut menjadi pengingat akan pentingnya kesetiaan dan pengabdian kepada negara.
Perwakilan keluarga besar pahlawan revolusi, Bapak Rianto Nurhadi, putra dari Letnan Jenderal TNI (Anumerta) M.T. Haryono, menyampaikan refleksi yang menggugah kesadaran. Generasi muda, khususnya Generasi Y dan Z, diajak untuk tidak tercerabut dari akar sejarah di tengah pesatnya kemajuan zaman. Penekanan disampaikan mengenai pentingnya kesadaran historis, nilai kepahlawanan, serta empati sosial sebagai fondasi bagi kepemimpinan masa depan yang tangguh dan berintegritas. Disampaikan pula peringatan agar pengorbanan para pahlawan tidak dilupakan oleh ambisi kekuasaan atau keserakahan materialisme.
Dalam kesempatan ini Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, yang memiliki hubungan keluarga dengan Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, memberikan sambutan reflektif penuh makna. Sosok Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, dikenang sebagai perwira cemerlang yang mengabdi dengan ketulusan dan keberanian. Dalam konteks kekinian, seluruh elemen bangsa diajak untuk menjaga persatuan, mendukung pemerintahan yang sah, serta bersikap kritis secara konstruktif demi kemajuan bersama. Jenderal Luhut turut memberikan penghormatan kepada Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sintong Panjaitan sebagai figur penting dalam pelurusan sejarah bangsa. Sambutan ditutup dengan seruan: “Hanya dengan kekompakan, Indonesia bisa benar-benar maju.”
Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, menyampaikan sambutan yang sarat dengan pesan moral dan spiritual. Penekanan diberikan pada pentingnya kejujuran, amanah, serta kepemimpinan yang dilandasi keteladanan dan pengabdian sejati. Sejarah 100 tahun perjuangan bangsa tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga menjadi fondasi pembelajaran bagi generasi penerus. Lahirnya Budi Utomo, Sumpah Pemuda, hingga Proklamasi Kemerdekaan menjadi tonggak sejarah yang dibangun di atas semangat persatuan yang kokoh. Persatuan yang bulat inilah yang mampu mengusir penjajah, meski hanya dengan bambu runcing.
Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno turut mengangkat semangat Jenderal Besar Sudirman dalam memimpin TNI melawan penjajahan sebagai teladan yang layak diteladani oleh generasi muda. Beliau berharap agar masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan dan harmoni sosial. Dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks, ditekankan pula pentingnya sikap tegas dan kedaulatan Indonesia di tengah persaingan kekuatan besar dunia. Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, juga menekankan agar setiap kepala keluarga untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat patriotisme kepada anak-anak sejak dini.
Peringatan 100 tahun Mayjen TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, bukan semata seremoni, melainkan momentum reflektif untuk menanamkan kembali nilai-nilai kejuangan dan menginspirasi seluruh elemen bangsa dalam melanjutkan cita-cita luhur Indonesia. Melalui peluncuran buku biografi serta pesan-pesan yang disampaikan para tokoh nasional, semangat Mayjen TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, diharapkan tetap hidup dalam langkah-langkah kebangsaan yang berlandaskan iman, integritas, dan persatuan.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan penampilan paduan suara dari putra-putri Mayjen TNI (Anumerta) D.I. Pandjaitan, serta Paduan Suara Kopassus Cijantung yang membawakan lagu Sehangat Matahari, menghadirkan suasana haru dan penghormatan yang mendalam.
Selain itu, digelar penyerahan penghargaan kepada para pemenang Lomba Esai Nasional yang melibatkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari siswa sekolah dasar hingga perwira tinggi TNI/POLRI. Berikut daftar pemenang dari masing-masing kategori:
1. Kategori SD
a. Juara 1: Robbin Aprillio Arfandi, SDN Gondoharum
2. Kategori SLTP
a. Juara 1: Rebecca Patricia Simatupang, SMP Pangudi Luhur
b. Juara 2: Katherine Ilona , SMP Santa Theresia Jakarta
c. Juara 3: Balais Fairuus Az-zahraa, SMP Pangudi Luhur
3. Kategori SLTA
a. Juara 1: Revania Khalisha, SMAN 14 Bandung
b. Juara 2: Debora Zoe Christie, SMAK 1 BPK Penabur Bandung
c. Juara 3: Rafa Eldhendra, SMAN 1 Bukittinggi
4. Kategori Perguruan Tinggi / Akademisi
a. Juara 1: Atikah Inavah, Unhan RI
b. Juara 2: Baia Ema Pravitna, Universitas Esa Unggul
c. Juara 3: Suci Ramadanti, Akademisi Kemenkeu
5. Kategori Perwira Menengah TNI/POLRI & PNS Setingkat
a. Juara 1: Mayor Czi Yusfi Fitrawan, S.I.P., M.M.A.S., dari Seskoad
b. Juara 2: Siska Damayanti, M.H., M.AP., Analis Pertahanan Negara
c. Juara 3: Shintia M. Siagian, S.Sos., Dinas Lingkungan Hidup.
6. Kategori Perwira Tinggi TNI/POLRI dan Setingkat
a. Juara 1: Kolonel Czi Dr (C) Srivanto
b. Juara 2: Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto, S.IP., M.Si (Han), Unhan RI
c. Juara 3: Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si., Unhan RI
Penghargaan kepada para pemenang diberikan dalam bentuk sertifikat, plakat, dan mock-up hadiah yang diserahkan langsung oleh tokoh nasional seperti Ibu Meutia Hatta dan Bapak Rianto Nurhadi. Momen ini dilengkapi dengan sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi intelektual dan semangat kebangsaan para peserta. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wahana strategis dalam menanamkan nilai patriotisme melalui refleksi sejarah dan keteladanan perjuangan Pahlawan Revolusi D.I. Pandjaitan.
Seluruh rangkaian acara menjadi simbol nyata bahwa warisan perjuangan D.I. Pandjaitan tetap relevan dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh, beriman, dan berintegritas.
(Humas Unhan RI)