Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., menerima kunjungan kehormatan dari Mr. Su Bin, Chief Representative of China National Nuclear Corporation / China National Nuclear Cooperation Overseas (CNNC/CNOS). Kunjungan ini dalam rangka sharing knowledge and experience on the development of the nuclear program in China untuk tujuan damai. Penyambutan kunjungan ini bertempat di Gedung Ki Hajar Dewantara, Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jakarta Pusat. Selasa (27/5).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh, Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unhan RI, Marsekal Muda TNI Dr. dr. Ferdie Sukma Wahyudin, Sp.S., M.Kes., CIQnR., Dekan Fakultas MIPA Militer Unhan RI, Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si., Dosen Prodi Ketahanan FMP Unhan RI, Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Ir. Suyono Thamrin, Drs., S.T., M.Eng.Sc., M.Tr.Opsla., CPHCM., IPU., ASEAN Eng., CIPA., CIQnR., CIQaR., CIMMR., Industrial Eng., serta sejumlah pejabat Eselon III Unhan RI dan Dosen Unhan RI.
Rektor Unhan RI dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., menyampaikan apresiasi atas kunjungan Chief Representative CNNC/CNOS, Mr. Su Bin, serta menegaskan pentingnya forum ini sebagai bagian dari komitmen Unhan RI dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang teknologi strategis. Disampaikan bahwa Unhan RI, sebagai institusi pendidikan tinggi pertahanan, memiliki mandat untuk mendorong riset dan pengembangan teknologi yang berdampak pada stabilitas nasional dan keamanan global, termasuk teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Rektor Unhan RI dalam sambutannya juga menyoroti pentingnya pendekatan interdisipliner dalam menjawab tantangan kompleks di sektor teknologi nuklir, serta menegaskan bahwa pengalaman Tiongkok dalam membangun kapabilitas nuklir untuk kepentingan pembangkit listrik, kesehatan dan Industri, secara bertahap menjadi referensi penting bagi pengembangan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperluas jejaring kelembagaan, tetapi juga membuka jalan bagi kerja sama akademik dan riset kolaboratif yang berkelanjutan.
Chief Representative CNNC/CNOS, Mr. Su Bin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Unhan RI serta mengungkapkan rasa kedekatannya dengan lingkungan di Indonesia, yang telah menjadi bagian dari pengalaman profesionalnya di berbagai negara, termasuk Pakistan, Arab Saudi, dan Amerika Selatan. Mr. Su Bin juga menjelaskan bahwa China National Nuclear Corporation (CNNC) merupakan institusi utama dalam pengembangan teknologi nuklir di Tiongkok, mencakup sektor sipil, medis, dan pertahanan. CNNC telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 60 negara, membangun tujuh kantor regional, serta membangun reaktor nuklir ke Pakistan dan Algeria.
Mr. Su Bin menekankan kesiapan CNNC untuk memperluas kemitraan strategis dengan Indonesia, khususnya melalui kolaborasi dengan Unhan RI dan Kementerian Pertahanan, dalam pengembangan teknologi nuklir yang aman dan berkelanjutan. Disampaikan pula bahwa CNNC mendukung riset dan pemanfaatan teknologi nuklir lintas sektor, termasuk pertanian, energi, dan kesehatan. Sebagai bagian dari agenda diplomasi ilmiah, CNNC juga akan menyelenggarakan seminar sains nuklir internasional di Tiongkok pada bulan mendatang, yang dijadwalkan akan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian ESDM, BRIN, dan PLN dari Indonesia.
Dalam sesi presentasi, Mr. Su Bin memaparkan bahwa CNNC memiliki rantai pasok industri nuklir terintegrasi dan telah mengembangkan berbagai jenis reaktor generasi lanjut, seperti HPR-1000, ACP-100, dan HPR-PM600. Reaktor HPR-1000, sebagai andalan CNNC, memiliki kapasitas 1.200 MW, masa operasional 60 tahun, dan teknologi online refueling untuk efisiensi dan keselamatan tinggi.
CNNC juga menyoroti keberhasilan proyek internasional, termasuk pembangunan tujuh unit reaktor di Pakistan yang selesai lebih cepat dari jadwal. Seluruh reaktor CNNC disertifikasi oleh badan internasional seperti IAEA dan WANO, dan telah beroperasi tanpa kecelakaan signifikan. Dalam konteks strategi nasional, Tiongkok menerapkan pendekatan bertahap melalui pengembangan reaktor termal, reaktor cepat, dan fusi.
Terkait kerja sama luar negeri, Mr. Su Bin menyampaikan kesiapan CNNC melalui platform CNOS untuk menyediakan solusi terintegrasi teknologi pembangunan PLTN. Khusus untuk Indonesia, disarankan pengembangan reaktor modular kecil (SMR) seperti ACP-100 dan HPR-PM600 yang dinilai sesuai dengan karakteristik geografis dan kebutuhan energi nasional.
Sebagai penutup, Mr. Su Bin menekankan potensi besar kemitraan strategis antara CNNC dan Indonesia, khususnya melalui Unhan RI dan Kementerian Pertahanan, untuk mendorong pengembangan teknologi nuklir sipil yang aman, berkelanjutan, dan adaptif terhadap kondisi ekonomi dan industri lokal.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., kepada Chief CNNC, Mr. Su Bin dilanjutkan dengan pengisian buku tamu Rektor Unhan RI serta Sesi Foto Bersama.
(Humas Unhan RI).