Jakarta – Menteri Pertahanan RI, Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, dalam sambutannya pada Peringatan Hari Veteran Nasional (Harvetnas) Tahun 2025, menegaskan pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman: “Kita harus menjaga pekarangan masing-masing, kita tidak mengganggu pekarangan orang tapi orang tidak boleh mengganggu pekarangan kita.” Ungkapan ini, menurut Menhan, mencerminkan postur pertahanan Indonesia yang defensif namun tegas, tidak mencari konflik, namun siap menghadapi setiap ancaman di tengah rivalitas kekuatan besar, potensi konflik perbatasan, dan ancaman hibrida di kawasan. Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., bersama jajaran pejabat tinggi negara, pimpinan TNI-Polri, serta perwakilan veteran dari seluruh Indonesia, bertempat di Gedung Balai Sarbini, Jakarta. Rabu (13/8).
Dalam amanatnya, Menhan RI menyampaikan salam hormat dari Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto kepada para veteran, sekaligus menegaskan bahwa seluruh warga negara adalah bagian dari Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Veteran, meski telah memasuki masa purna tugas, tetap menjadi inti kekuatan moral dan teladan bagi generasi penerus. Menhan RI mengajak para veteran untuk terus memberikan semangat dan motivasi agar generasi muda tetap kuat menjaga kedaulatan NKRI.
Menhan RI menyoroti posisi geostrategis Indonesia yang kaya sumber daya namun berada di jalur silang perdagangan dunia yang rawan konflik. Untuk itu, pembangunan kekuatan pertahanan negara akan menjadi prioritas utama pemerintah periode 2025–2029, sejalan dengan adagium “Si vis pacem, para bellum”, jika ingin damai, bersiaplah untuk perang. Kementerian Pertahanan RI juga akan membentuk Badan Cadangan Nasional yang memberi peran strategis bagi veteran dalam membina semangat kebangsaan.
Lebih lanjut, Menhan RI memaparkan konsep “Defense Supporting Economy”, di mana kemampuan pertahanan menjadi national safety belt yang melindungi pembangunan ekonomi nasional, termasuk program swasembada pangan dan energi. Beliau menegaskan bahwa kekuatan pertahanan yang akan dibangun dalam lima tahun ke depan diharapkan menjadi kebanggaan para veteran dan seluruh bangsa Indonesia. Menhan RI menutup sambutannya dengan janji bahwa generasi penerus akan setia melanjutkan perjuangan para veteran hingga titik darah penghabisan, dan tidak akan mengecewakan amanah yang telah diwariskan.
Peringatan Harvetnas 2025 diawali dengan prosesi penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) kepada Wakil Menteri Pertahanan RI, Marsekal Madya TNI (Purn.) Doni Ermawan T., M.D.S., berdasarkan SK Ketua Umum DPP LVRI Nomor SKEP/51/MBLV/XII/08/2025, atas jasa dan kontribusi beliau bagi kemajuan LVRI. Penyematan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn.) HBL Mantiri dan disaksikan oleh para undangan.
Ketua Umum DPP LVRI, Letjen TNI (Purn.) HBL Mantiri, menegaskan bahwa Hari Veteran Nasional (Harvetnas) adalah penghargaan negara terhadap jasa para pejuang yang mempertahankan NKRI, khususnya pada kemenangan pertempuran 7–10 Agustus 1949 di Surakarta yang dipimpin Letkol Slamet Riyadi. Presiden RI Soekarno menandai kemenangan tersebut dengan pernyataan bersejarah: “Mulai hari ini, kamu-kamu para pejuang, saya namakan VETERAN.” Gelar ini menjadi simbol penghormatan tertinggi bangsa. Mantiri mengingatkan bahwa semangat Harvetnas harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, meneladani nilai-nilai ’45 seperti cinta tanah air, pantang menyerah, rela berkorban, dan percaya pada kemampuan bangsa, sekaligus menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda sebagai penerus bangsa.
Dengan tema “Veteran Mengabdi Tanpa Batas, Berjuang Sepanjang Masa,” Ketua Umum LVRI menegaskan bahwa meski veteran tidak lagi bertempur di medan perang, perjuangan mereka tetap berlanjut melalui pembinaan moral, penguatan nilai kebangsaan, dan sosialisasi Jiwa, Semangat, dan Nilai-nilai ’45 (JSN ’45) serta Pancasila. Beliau menekankan kewaspadaan terhadap ancaman ideologi asing dan narasi menyesatkan yang dapat memecah belah persatuan, serta menyerukan kepada seluruh anggota veteran dan rakyat Indonesia untuk memegang teguh Pancamarga dan Pancasila. Sambil menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80, Mantiri menyampaikan semangat pengabdian yang berkelanjutan demi kelangsungan NKRI.
Kehadiran Rektor Unhan RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, sebagai wujud dukungan akademik dan strategis Unhan RI dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan, pembinaan generasi penerus, dan adaptasi strategi pertahanan terhadap tantangan global. Kehadiran beliau mempertegas komitmen Unhan RI sebagai mitra strategis Kementerian Pertahanan dan LVRI dalam membangun kesadaran bela negara di kalangan generasi muda.
Acara ini turut dihadiri oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Hadir pula Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono, Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto, Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, pejabat tinggi Kementerian Pertahanan RI, jajaran pejabat tinggi TNI-Polri, purnawirawan pejabat tinggi TNI-Polri, serta para pejabat dan anggota LVRI dari seluruh Indonesia.
Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Menhan RI dan Ketua Umum LVRI mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia dan Dirgahayu Hari Veteran Nasional, seraya mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat persatuan dan ketahanan nasional demi masa depan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera. Acara ditutup dengan doa bersama dan pekikan semangat: “Merdeka! Merdeka! Merdeka!”
(Humas Unhan RI).
Tim Peliput: Agus/Irfan/Dwiki
Reporter. : Agus
Editor. : M. Taher.