Jakarta — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menghadiri kegiatan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H/2025 M yang mengusung tema “Hikmah Menyambut Tahun Baru Hijriah sebagai Motivasi, Introspeksi, dan Peningkatan Kinerja bagi Personel Kemhan.” Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A., yang diwakili oleh Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan, Laksamana Muda TNI Dr. Arif Harnanto, S.T., M.Eng., dan diselenggarakan di Masjid At-Taqwa, Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, pada Kamis (10/7).
Menhan RI dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Laksda TNI Dr. Arif Harnanto, Menhan menegaskan bahwa peringatan Tahun Baru Hijriah merupakan momentum strategis untuk memperkuat dimensi spiritual dan moral dalam pengabdian personel Kementerian Pertahanan. Menhan RI juga mengajak seluruh peserta untuk menjadikan semangat hijrah sebagai titik balik perbaikan diri, serta meneguhkan loyalitas, kedisiplinan, dan profesionalisme dalam mendukung tugas pertahanan negara. Evaluasi dan introspeksi diharapkan mampu mendorong terciptanya transformasi kinerja yang adaptif, modern, dan berorientasi pada kepentingan nasional. Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ustadz Riza Muhammad sebagai penceramah yang membawakan tausiah utama dalam acara ini.
Ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Riza Muhammad mengangkat refleksi mendalam atas makna hijrah dalam konteks spiritual, sosial, dan profesional. Doa disebut sebagai medium utama untuk mengawali transformasi hidup, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Ghafir: 60 dan QS. Al-Baqarah: 186. Setiap individu diajak untuk kembali menata orientasi hidup, dengan menjadikan ketaatan kepada Tuhan sebagai poros utama dalam segala aktivitas, baik personal maupun kelembagaan.
Dalam tausiah yang bernuansa kontemplatif, penceramah mengingatkan bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara dan sarat ujian. Dunia bukan tujuan akhir, melainkan ruang amal yang harus dioptimalkan dengan sikap tunduk kepada nilai-nilai ilahiyah. Dosa dan kemaksiatan dijelaskan sebagai faktor utama terganggunya keharmonisan hidup dan tersumbatnya keberkahan, termasuk dalam konteks rumah tangga dan pekerjaan, sebagaimana tercermin dalam QS. Thaha: 124 dan QS. At-Talaq: 2–3.
Penceramah juga membahas siklus keberadaan manusia berdasarkan sumber-sumber Al-Qur’an, mulai dari alam ruh, proses penciptaan dalam rahim, kehidupan dunia, hingga kematian. Penjelasan ini dikaitkan dengan pentingnya menyadari janji primordial kepada Tuhan—bahwa manusia telah bersaksi untuk hidup dalam ketaatan (QS. Al-A’raf: 172). Dalam dimensi institusional, pesan tersebut diperluas untuk memperkuat kesadaran kolektif bahwa setiap insan Kemenhan memiliki amanah tidak hanya sebagai abdi negara, tetapi juga sebagai hamba Allah yang bertanggung jawab secara spiritual dan moral.
Terdapat pula kritik yang disampaikan secara edukatif terhadap praktik keagamaan yang sebatas simbolik. Atribut luar seperti seragam dan penampilan tidak dapat menggantikan nilai sejati dari adab dan akhlak. Penceramah mengajak seluruh peserta untuk mengaktualisasikan nilai-nilai agama dalam praktik keseharian, terutama dalam menjaga lisan dan menghindari perilaku ghibah, cacian, serta ujaran yang menyakiti sesama. Hadis riwayat Tirmidzi disebutkan sebagai rujukan bahwa keselamatan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuannya menjaga mulut dan perilaku.
Sebagai penutup, tausiah menggarisbawahi pentingnya menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah sebagai tonggak perubahan yang konkret melalui perbaikan niat, penyucian hati, dan peningkatan integritas dalam bekerja dan beribadah. Bagi personel Kementerian Pertahanan RI, nilai-nilai spiritual dan moralitas bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dari profesionalisme dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi dan menengah Kementerian Pertahanan RI, anggota Darma Wanita Persatuan Kemhan, serta para prajurit TNI dan pegawai negeri sipil dari berbagai satuan kerja di lingkungan Kemhan RI.
(Humas Unhan RI)