Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari sejumlah tokoh perempuan nasional dan internasional yang memiliki komitmen kuat terhadap isu perdamaian, pemberdayaan perempuan, dan kerja sama strategis di bidang pertahanan. Kunjungan ini dipimpin oleh Direktur Pelaksana Vanita Naraya, Diah Pitaloka, S.Sos., M.Si., didampingi oleh Director of Peacebuilding Program dari Sasakawa Peace Foundation, Ms. Maho Nakayama, M.A., Pimpinan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, S.Sos., M.Comn&MediaSt., dan Dr. Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi., Psi., Anggota Komisi I DPR RI. Kegiatan courtesy call ini merupakan bagian dari rangkaian penyelenggaraan Seminar Women, Peace and Security (WPS) yang digagas sebagai forum strategis untuk memperkuat peran perempuan dalam sektor pertahanan dan perdamaian global. Pertemuan berlangsung di ruang tamu Rektor, Gedung Rektorat Kampus Unhan RI, Bogor. Rabu (7/5).
Dalam sambutan pembuka, Rektor Unhan RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza menyampaikan bahwa kegiatan courtesy call ini merupakan agenda penting yang sejalan dengan visi Universitas Pertahanan dalam memperkuat kajian strategis di bidang perdamaian dan keamanan. Topik peace and security disebut sebagai isu yang sangat relevan dan krusial dalam dinamika pertahanan saat ini. Rektor Unhan RI juga menjelaskan Unhan RI memiliki beberapa program studi yang secara langsung berkaitan dengan resolusi perdamaian dan keamanan. Selain itu, terdapat pula program khusus defense diplomacy yang mendukung upaya pengembangan kerja sama pertahanan berbasis diplomasi. Seluruh program studi ini relevan dalam menjawab tantangan kawasan dan global, serta memperkuat kontribusi akademik dalam mendorong stabilitas dan kolaborasi strategis.
Dalam kesempatan ini Rektor Unhan RI, juga memperkenalkan secara singkat peran strategis Unhan RI sebagai institusi pendidikan tinggi pertahanan dengan program lengkap dari jenjang Vokasi, Sarjana, Pascasarjana Magister, dan Doktoral. Rektor Unhan RI juga menegaskan bahwa Unhan RI terus bertransformasi sebagai garda depan dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang pertahanan, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto.
Sementara dalam courtesy call ini Direktur Pelaksana Vanita Naraya, Diah Pitaloka, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Rektor Unhan RI beserta jajaran. Beliau juga menjelaskan bahwa Yayasan Vanita Naraya merupakan organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada isu perempuan dan perdamaian. Direktur Pelaksana Vanita Naraya, menekankan pentingnya kolaborasi antara Unhan RI dengan organisasi masyarakat dalam memperkuat perspektif gender di sektor pertahanan dan keamanan, serta mendorong terbentuknya program bersama yang dapat memfasilitasi peran perempuan dalam diplomasi pertahanan dan penyelesaian konflik.
Dalam kesempatan yang sama, Ms. Maho Nakayama dari Sasakawa Peace Foundation memaparkan prioritas kerja lembaganya dalam mengembangkan inisiatif Women, Peace, and Security (WPS) sebagai bagian dari strategi perdamaian global. Ms. Maho Nakayama juga menyatakan ketertarikan untuk menjalin kerja sama dengan Unhan RI dalam bidang pendidikan, pelatihan, dan penelitian, terutama untuk mendukung agenda perdamaian yang inklusif. Ms. Maho Nakayama juga mengapresiasi komitmen Unhan RI dalam memberikan ruang partisipasi bagi perempuan dalam isu pertahanan.
Pimpinan BKSAP DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, menekankan pentingnya peran parlemen dalam mendorong agenda WPS melalui diplomasi antarparlemen. Beliau menyarankan potensi sinergi antara Unhan RI dan BKSAP DPR RI dalam mengembangkan platform dialog strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan dari kalangan legislatif, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, khususnya dalam konteks kawasan Asia-Pasifik.
Sementara itu, Dr. Desy Ratnasari, Anggota Komisi I DPR RI, menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan dalam membentuk kader pertahanan bangsa yang inklusif. Dr. Desy Ratnasari menggarisbawahi bahwa pendekatan pertahanan tidak hanya bersifat militeristik, tetapi juga harus mencakup aspek sosial, budaya, dan psikologis masyarakat. Dr. Desy Ratnasari turut menyatakan dukungan terhadap inisiatif Unhan RI dalam memperluas peran perempuan dalam pembangunan perdamaian.
Menanggapi berbagai masukan dan inisiatif yang disampaikan para tamu, Rektor Unhan RI menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian dan komitmen mereka terhadap isu perdamaian dan pemberdayaan perempuan dalam sektor pertahanan. Rektor Unhan RI menegaskan bahwa Unhan RI sangat terbuka terhadap kerja sama yang bersifat kolaboratif, khususnya dalam pengembangan pendidikan, pelatihan, dan riset yang memperkuat peran perempuan dalam upaya menjaga stabilitas kawasan dan menciptakan ketahanan nasional dalam bentuk wujud nyata.
Agenda Courtesy Call ini turut dihadiri oleh Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat (Karorenkermahumas) Unhan RI, Marsekal Pertama TNI Dedy Ghazi Elsyaf, M.Si., Wakil Direktur Pascasarjana Unhan RI, Brigjen TNI Dr. R. Djoko Andreas Navalino, S.IP., M.AB., Anjakdya Bidang Kerja Sama Roren Kermas, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus., dan Pranata Humas Ahli Madya Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Humas Unhan RI, Kolonel Arm M. Taher AM., S.Pd., M.Han.
Kegiatan courtesy call ini diakhiri dengan saling memberikan cinderamata yang dilanjutkan dengan pengisian buku tamu Rektor Unhan RI oleh Direktur Pelaksana Vanita Naraya, Diah Pitaloka, S.Sos., M.Si., dan Ms. Maho Nakayama, M.A., dilanjutkan sesi foto bersama, dan pelaksanaan kegiatan seminar Women Peace and Security.
(Humas Unhan RI).