Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., diwakili oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Rahmat Setiawibawa, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han), menghadiri kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan Ke-25 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Seminar Nasional ini mengusung tema “Arah Danantara ke Depan untuk Kemandirian Ekonomi: Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Agent of Development?”, yang berlangsung secara hybrid, daring dan luring, dari Ruang Dwiwarna Lemhannas RI pada Senin (11/8).
Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka, antara lain Reza Yamora Siregar, Ph.D. (Chief Economist Danantara), Kristian Flyvholm, M.B.A. (CEO Institute of Sovereign Investors), Prof. Ahmad Erani Yustika, S.E., M.Sc., Ph.D. (Sekretaris Satgas Hilirisasi dan Guru Besar Universitas Brawijaya), Jerry Marmen, M.S., M.Ec., M.Mgt., Ph.D. (Senior Consultant and Risk Management Expert, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Tatakelola, Risiko, dan Kepatuhan/LSP GRC), serta Anindya Bakrie, B.Sc., M.B.A. (Ketua KADIN Indonesia). Acara dipandu oleh moderator Chacha Annisa, S.Sos., M.Si.
Dalam sambutannya, Gubernur Lemhannas RI menegaskan kebijakan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, mengenai pembentukan Danantara sebagai lembaga strategis pengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai total Rp14.000 triliun. Kebijakan ini diarahkan untuk menempatkan Danantara tidak hanya sebagai Sovereign Wealth Fund yang mengejar keuntungan investasi, tetapi juga sebagai Agent of Development yang mengutamakan manfaat pembangunan jangka panjang. Model gabungan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi, mengurangi ketergantungan pada pendanaan luar negeri, dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% dalam jangka menengah dan panjang.
Gubernur menekankan perlunya penggabungan dan optimalisasi aset BUMN agar lebih produktif, menciptakan value creation yang berkelanjutan di luar APBN, serta memastikan tata kelola yang transparan untuk menghindari risiko korupsi, salah urus, dan intervensi politik. Investasi Danantara direncanakan berfokus pada sektor vital seperti pangan, energi, industri hulu, dan infrastruktur, untuk memperkuat kedaulatan ekonomi nasional.
Kepada para peserta P3N Angkatan ke-25, Gubernur mendorong lahirnya gagasan kebijakan yang kreatif, berbasis data, realistis, dan implementatif. Pemikiran strategis ini diharapkan dapat mengoptimalkan peran Danantara sebagai instrumen utama dalam menjawab “paradoks Indonesia”, yakni ketidakseimbangan antara kelimpahan sumber daya alam dan tingkat kesejahteraan rakyat, sekaligus mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam sesi konferensi pers dengan media, Gubernur Lemhanas RI juga menguraikan beberapa isu strategis lain. Lemhannas RI memandang Danantara sebagai kebijakan fundamental yang memerlukan sinergi lintas kementerian/lembaga, antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Gizi Nasional, Kementerian ESDM, PLN, dan BUMN energi. Lemhannas RI berkomitmen untuk mengawal implementasi kebijakan ini melalui kontribusi kajian strategis yang aplikatif.
Gubernur Lemhannas RI turut menyinggung penguatan postur TNI, termasuk pengaktifan kembali jabatan Wakil Panglima TNI untuk memperkuat koordinasi antar matra darat, laut, dan udara. Penambahan struktur organisasi dan perwira tinggi di ketiga matra akan memperkuat optimalisasi penggunaan alat pertahanan negara di bawah satu komando Presiden RI, sehingga kedaulatan negara terjaga di seluruh wilayah NKRI.
Dalam bidang ketahanan pangan, Gubernur Lemhanas RI mengapresiasi capaian pemerintah yang mampu menjaga stok pangan nasional hingga 14 juta ton, tertinggi dalam sejarah. Program strategis seperti food estate dan pelibatan seluruh komponen bangsa dinilai tepat sasaran, dan Lemhannas RI akan terus membekali pimpinan nasional dengan wawasan ketahanan pangan, energi, dan geopolitik.
Menanggapi isu wilayah Ambalat, Gubernur menegaskan dukungan Lemhannas RI terhadap penyelesaian damai berdasarkan hukum internasional, memanfaatkan hubungan baik antara Presiden RI dan Perdana Menteri Malaysia sebagai modal diplomasi.
Menutup konferensi pers, Gubernur mengajak masyarakat untuk menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI mencintai dan mengutamakan produk dalam negeri sebagai wujud nasionalisme sekaligus pendorong ekonomi kreatif nasional.
Kehadiran Unhan RI pada forum strategis ini menjadi wujud komitmen perguruan tinggi pertahanan dalam memberikan kontribusi akademis dan riset strategis, memperkuat literasi kebijakan pertahanan dan keamanan ekonomi nasional, serta membangun kerja sama lintas sektor demi mendukung kebijakan strategis negara. Forum ini diharapkan menjadi langkah konkret membangun ketahanan nasional berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh elemen bangsa dalam satu visi kebangsaan yang utuh.
(Humas Unhan RI)
Peliput: Agus
Reporter: Agus
Editor: M. Taher.