Jakarta – Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Republik Indonesia Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.Si., M.D.S., M.Si (Han) didampingi Kepala Program Studi Magister Keamanan Maritim Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, S.E., M.Si., CIQnR melakukan dua kunjungan ke Pondok Pesantren Bumi Sholawat Desa Lebo, Tulangan Sidoarjo dan Pondok Pesantren Bureng, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur (06/08).
Kunjungan diawali di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Desa Lebo, Tulangan Sidoarjo yang saat ini mendidik santri berjumlah 3000 orang. Pondok pesantren yang berdiri sejak 2010 mempunyai maksud serta tujuan di bidang sosial, kemanusian, dan keagamaan saat ini memiliki jumlah alumni sekitar 40.000 orang. Pada bidang sosial, Pesantren Progresif Bumi Shalawat (PPBS) telah menyelenggarakan pendidikan formal dari tingkat SMP (SMP Progresif: Reguler dan SMP Progressive: Cambridge), dan SMA (SMA Progresif) dengan sistem boarding.
Pondok pesantren ini merupakan ponpes modern yang mengikuti perubahan teknologi. Ponpes ini didirikan dan diasuh oleh KH. Agoes Ali Masyhuri dan KH Robit Fuad.
Kunjungan dilanjutkan ke Pondok Pesantren Bureng yang merupakan tempat pertemuan gerilyawan Islam masa lalu. Dalam kunjungan ini Dekan FKN dan Kaprodi Keamanan Maritim disambut oleh KH Mas Abdul Hamid Sya’roni, Pengasuh Ponpes Bureng yang juga cicit KH Ahmad Marzuki, Pendiri Ponpes Bureng. Kyai Hamid merupakan tokoh yang bisa menggerakkan massa banser se-Indonesia.
Ponpes ini dahulu merupakan lokasi terbentuknya NU oleh Kyai Syarif bin Thalhah selaku pendiri ponpes Bureng. Hasil musyawarah antara Kyai Sepuh se-Jawa, khususnya Surabaya yang terpilih adalah KH Hasyim Ashari yang merupakan Famili Basyaiban, Ajimatskan dan Walisongo.