Jakarta – Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Mayor Jenderal TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA., ASEAN Eng., mewakili Plt. Rektor Unhan RI, Letnan Jenderal TNI Purn. Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., secara resmi membuka kegiatan Guest Lecture yang disampaikan oleh Dekan Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Provost’s Chair dalam Studi Keamanan Nasional, Profesor Madya RSIS, Prof. Kumar Ramakrishna. Kuliah tamu bertajuk “Understanding the Indirect Strategy Moment in International Security Affairs” ini dihadiri oleh mahasiswa Pascasarjana Unhan RI, termasuk Program Studi Doktoral (S3) Ilmu Pertahanan, Program Studi Magister (S2) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP), dan Program Studi Magister (S2) Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP). Acara berlangsung di Kelas Doktoral, Lantai 2, Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba No. 14, Jakarta Pusat, pada Rabu (31/7).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan RI menyampaikan bahwa kehadiran delegasi RSIS pada guest lecture ini bertujuan memperkuat relasi antara Unhan RI dan RSIS dalam upaya memajukan pengetahuan di bidang pertahanan, keamanan, dan urusan internasional. Program guest lecture ini diharapkan memberikan nilai akademik yang tinggi, dengan fokus pada pemaparan Prof. Kumar Ramakrishna mengenai “Understanding the Indirect Strategy Moment in International Security Affairs” yang relevan dengan kajian global saat ini.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan RI juga menegaskan bahwa Unhan RI dan RSIS berbagi tujuan dalam menumbuhkan keunggulan akademik dan mengembangkan pemikiran strategis, melalui pertukaran intelektual dan kemitraan akademik. Acara ini memberikan platform penting untuk diskusi dan kolaborasi akademik yang produktif, serta kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan belajar dari para ahli.
Wakil Rektor berharap acara ini memberikan pengalaman dan wawasan yang bermanfaat serta inspiratif bagi mahasiswa Pascasarjana Unhan RI.
Kegiatan guest lecture ini diikuti langsung oleh Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unhan RI, Brigjen TNI Basuki Darmawan S.Pd., M.Ed., dan Anjakdya Bid. Kerma Roren Kermas Unhan RI, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus., serta seluruh delegasi RSIS yang terdiri dari, Deputy Director Institute for Defence and Strategic Studies (IDSS), Mr. Adrian Tan, Adviser Maritime Security Programme, Professor Geoffrey Till, Senior Fellow Coordinator, Maritime Security Programme, Ms. Jane Chan, Research Fellow Regional Security Architecture Programme, Mr. Muhammad Faizal Bin Abdul Rahman, dan Research Fellow Maritime Security Programme, Mr. Gilang Kembara.
Mengawali guest lecture, Prof. Kumar Ramakrishna menjelaskan mengenai eksplorasi proyek penelitian baru dengan mencoba mensintesis ide-ide dari berbagai sumber, yang membangun elemen-elemen dari presentasi CRIC tahun lalu tentang “Csywar,” yang diterbitkan di New England Journal of Public Policy pada tahun 2022. Karena proyek ini masih dalam tahap awal, masukan untuk perbaikan metode pendekatan sangat diharapkan.
Prof. Kumar Ramakrishna juga membahas topik-topik seperti Evolusi Perang – Era “Hybrid Warfare”, Esensi Strategi Tidak Langsung, Interpretasi Rusia dan China tentang Strategi Tidak Langsung, Penerapan Strategi Tidak Langsung, dan Implikasi dari ‘Momen Strategi Tidak Langsung’.
Kesimpulan dari kuliah umum ini menekankan perlunya kesadaran yang lebih besar tentang “Understanding the Indirect Strategy Moment in International Security Affairs” dalam urusan keamanan internasional. Kerentanan internal suatu negara di ruang siber, telekomunikasi, dan media sosial perlu dipahami dan diatasi dengan respons kebijakan yang lebih baik. Kerja sama internasional antar negara yang sepemikiran juga diperlukan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan melawan operasi strategis tidak langsung dari aktor yang bermusuhan. Mengacu pada Sean McFate (2019), dalam era strategi tidak langsung dan konflik hibrida, “tidak ada yang namanya perang atau perdamaian—keduanya selalu ada bersamaan.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, para Mahasiswa Pascasarjana Unhan RI membahas isu-isu strategis dan diplomatik dengan fokus pada hubungan dengan China dan Laut Cina Selatan, strategi menghadapi konflik Asia, kolaborasi keamanan ASEAN, dan strategi ekonomi. Penjelasan mencakup tantangan saat ini yang diharapkan dapat diatasi melalui diplomasi, pentingnya aspek imigrasi dan dampak sosial dalam strategi konflik, serta perlunya diplomasi efektif dan pendekatan sistematis dalam menangani masalah regional. Selain itu, strategi ekonomi harus fokus pada keuntungan jangka panjang dan pengelolaan sumber daya. Sesi ini memberikan panduan berharga untuk menghadapi isu-isu regional.
Kegiatan guest lecture ini diakhiri dengan pemberian sertifikat penghargaan dari Rektor Unhan RI kepada Prof. Kumar Ramakrishna, yang diserahkan oleh Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., dan dilanjutkan dengan pelaksanaan foto bersama.
(Humas Unhan RI).