Bogor – Di tengah perkembangan dunia yang makin kompleks, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) hadir sebagai solusi bagi generasi muda yang ingin berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa. Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa SPPI adalah wujud nyata dari visi strategis negara dalam mempersiapkan pemuda sebagai pelopor pembangunan yang berkarakter, semangat bela negara, serta memiliki wawasan kebangsaan.
Dalam kondisi global yang semakin dinamis dan penuh tantangan, SPPI membekali pemuda Indonesia dengan kombinasi nilai kepemimpinan, pengabdian, serta kecakapan teknis lintas sektor. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, “Program ini bukan hanya tentang pembentukan karakter, tetapi juga tentang penguatan kapasitas anak muda untuk menghadapi tantangan seperti ketahanan pangan, pembangunan inklusif, dan penguatan nilai demokrasi”.
Selain pembekalan teori, SPPI menerapkan pendekatan dari desa ke pusat, memastikan bahwa pemuda tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga langsung turun ke masyarakat. Mereka dilatih untuk memahami dinamika wilayah, merancang program berdampak, serta mengelola sumber daya dengan efektif dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana kualitas sumber daya manusia menjadi faktor utama daya saing bangsa.
Melalui pendidikan dasar militer, pelatihan manajerial, serta penguasaan teknis di berbagai sektor, peserta SPPI ditempa menjadi pemimpin muda yang tangguh, inovatif, dan siap menghadapi perubahan serta sebagai penggerak utama perubahan menuju Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan berdaya saing di tingkat global.
(Humas Unhan RI)